简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Investor terus memantau pelaksanaan risalah pertemuan FOMC dengan the Fed mungkin akan mulai melakukan tapering pada bulan ini. Pergerakan yields obligasi Treasury AS terus dicermati, yang terkoreksi dari uptrend 7 minggunya. Tingginya harga minyak mentah WTI berdampak kepada kekhawatiran pasar akan terjadinya stagflasi, ini terus dimonitor investor.
Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
Investor terus memantau pelaksanaan risalah pertemuan FOMC dengan the Fed mungkin akan mulai melakukan tapering pada bulan ini.
Pergerakan yields obligasi Treasury AS terus dicermati, yang terkoreksi dari uptrend 7 minggunya.
Tingginya harga minyak mentah WTI berdampak kepada kekhawatiran pasar akan terjadinya stagflasi, ini terus dimonitor investor.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 240.5 juta orang terinfeksi di dunia dan 4.90 juta orang meninggal, dan menyebar ke 220 negara dan teritori.
Pasar saham dunia terpantau menguat, harga emas bangkit, dan US dollar dalam koreksi.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan terkoreksi setelah rally lima minggu di tengah pasar terus mencermati kapan kiranya the Fed akan mulai melakukan tapering, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir agak flat dengan melemah ke 93.95. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik tipis ke 1.1595. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1750 dan kemudian 1.1909, sementara support pada 1.1529 dan 1.1402.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3744 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3892 dan kemudian 1.3982, sedangkan support pada 1.3531 dan 1.3451. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 114.20. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 114.47 dan 114.55, serta support pada 111.51 serta level 110.82. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7416. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7478 dan 0.7601, sementara support level di 0.7222 dan 0.7106.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terpicu sentimen risk-on yang menanjak dan mengangkat bursa global. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 29,068. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 29,679 dan 30,414, sementara support pada level 27,893 dan 27,293. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 25,331. Minggu ini akan berada antara level resistance di 26,560 dan 26,878, sementara support di 23,681 dan 23,235.
Bursa saham Wall Street minggu lalu berakhir kompak menguat oleh rilis data laporan keuangan kuartal ketiga sejumlah emiten besar yang melampaui ekspektasi. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 35,294.77, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 35,510 dan 35,631, sementara support di level 34,556 dan 33,981. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 4,474.3, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,530 dan 4,551, sementara support pada level 4,271 dan 4,232.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau bangkit menguat di antara pelemahan dollar dan yields US Treasury, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,767.48 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1808 dan berikut $1834, serta support pada $1721 dan $1677.
Apa yang terjadi di pasar global nyatanya memiliki kaitan erat dengan pasar domestik. Volatilitas pasar investasi global jelas berpengaruh di sini. Investor lokal dituntut memiliki juga pengetahuan akan situasi pasar dunia secara intense dari waktu ke waktu. Hal ini, untuk sebagian investor awam, tidak mudah dipahami. Memang pasar internasional bukan perkara mudah untuk dimengerti. Diperlukan pengenalan pasar yang secara konsisten harus dimonitor terus.
Alfred Pakasi/VBN
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Pasar mencermati hasil NFP akhir pekan yang melebihi estimasi dan sikap dovish beberapa bank sentral global. Data angka inflasi, termasuk rilis inflasi (CPI) AS pada minggu mendatang, menjadi fokus untuk prediksi pengetatan moneter nantinya.
Musim pendapatan kuartal II dimulai minggu ini dari laporan JPMorgan Chase (NYSE:JPM) dan bank-bank besar lainnya. Tingkat inflasi AS akan diawasi dengan ketat sementara Federal Reserve akan menerbitkan risalah pertemuan kebijakan September, di mana para pejabat mengatakan akan mulai mengurangi stimulus pada akhir tahun ini. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia akan memulai pertemuan tahunannya pada hari Senin, tetapi kontroversi mengenai kepala IMF Kristalina Georgieva telah membayangi proses tersebut. Di Inggris, rilis data akan memusatkan perhatian pada kesehatan ekonomi di tengah meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lantaran tekanan inflasi terus meningkat. Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.
Pengurangan stimulus atau tapering yang dilakukan Bank Sentral Amerika The Federal Reserve atau The Fed diprediksi tidak akan memberi dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia dibanding sebelumnya.
Uni Eropa (UE) telah menyetujui dana darurat 5,4 miliar euro yang ditujukan untuk membantu bisnis mengatasi efek jangka pendek dari Brexit. Menurut Dewan Eropa, uang itu akan menutupi biaya tambahan dan mengkompensasi kerugian pasca-Brexit.