简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Emas berhadapan dengan resistensi yang massif di level $1,800 per ons, yang membuat penurunan harga emas sebanyak $30 pada hari Jumat minggu lalu. Emas kelihatannya tidak siap terhadap suatu rally sampai cukup minat yang mau membawa emas melampaui barrier tehnikal kunci.
Salah satu hal yang membebani harga emas adalah outlook ekonomi yang lebih baik daripada yang diperkirakan setelah data ekonomi penjualan ritel AS muncul dengan kuat.
Pergerakan turun secara tehnikal membuat rally emas pada pertengahan minggu ke $1,801 – yang dipicu oleh munculnya data inflasi yang panas yang menunjukkan tekanan harga meningkat 5.4% secara tahunan di bulan September – terhenti.
Hal lain yang menekan turun harga emas adalah naiknya yields treasury AS, sebagai akibat ekspektasi akan lebih agresifnya Federal Reserve AS dan sentimen “risk-on” di pasar saham AS.
Salah satu rintangan terbesar bagi emas adalah harus bertempur melawan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menjadi lebih agresif dalam hal melakukan “tapering” terhadap pembelian obligasi dan menaikkan tingkat suku bunga.
Emas menghadapi resistensi yang massif. Model dari Federal Reserves Fund Rates memberikan indikasi akan kenaikan tingkat suku bunga pada tahun depan di sekitar bulan November. Ada banyak pembicaraan mengenai “tapering”, kenaikan yields AS, minat terhadap resiko di dalam saham kembali muncul. Emas menghadapi banyak resistensi di $1,800, $1,805, $1,815 dan seterusnya. Level support kritikal yang perlu dipertahankan adalah $1,750 yang apabila berhasil ditembus akan bisa turun lebih jauh ke $1,720 dan kemudian $1,685.
Bitcoin menyentuh $60,000 dan mendekati ketinggian sepanjang waktu untuk pertama kalinya di dalam 6 bulan untuk pertama kalinya yang juga menambah tekanan terhadap emas yang harus terus berkompetisi dengan cryptocurrencies yang popular sebagai asset lindung nilai.
Meskipun demikian level emas di bawah $1,800 bisa menjadi kesempatan untuk membeli emas di harga bawah. Ketakutan sedang meningkat, termasuk ketakutan akan inflasi dan isu rantai supply dan banyak orang sedang mencari yang aman. Emas, kripto dan treasuries biasanya adalah asset safe-haven yang dicari.
Di AS, setelah isu batas hutang diperpanjang, Demokrat memiliki waktu untuk bergerak lagi dengan dua undang-undang belanja.
Tidak adanya berita berarti negosiasi terus berlanjut. Setiap kesepakatan akan bisa mendorong naik sentimen, sementara itu setiap tidak ada kesepakatan akan membebani sentimen pasar.
Investor juga akan melihat apakah klaim pengangguran tetap di bawah 300.000. PMI pendahuluan untuk bulan Oktober dari Markit juga menarik perhatian. Di bulan September, manufaktur mencapai 60 poin yang merefleksikan pertumbuhan yang kuat sementara jasa di sekitar 55, menunjukkan ekspansi yang solid dan moderat.
“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,797 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836.
Ricky Ferlianto/VBN
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Harga emas naik pada Rabu (13/10) pagi di Asia, stabil menjelang publikasi notulen rapat terbaru Federal Reserve AS dan data inflasi. Baik risalah dan data tersebut akan coba dianalisis untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral untuk pengurangan aset.