简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar: Harga minyak naik pada Selasa (14/09) pagi di Asia, melanjutkan kenaikan dan bertahan di dekat level tertinggi enam minggu. Pasar bersiap menghadapi badai lain yang dapat memengaruhi produksi di Texas dan Pantai Teluk AS terus pulih dari Badai Ida yang melanda wilayah tersebut pada akhir Agustus.
Harga minyak naik pada Selasa (14/09) pagi di Asia, melanjutkan kenaikan dan bertahan di dekat level tertinggi enam minggu. Pasar bersiap menghadapi badai lain yang dapat memengaruhi produksi di Texas dan Pantai Teluk AS terus pulih dari Badai Ida yang melanda wilayah tersebut pada akhir Agustus.
Harga minyak Brent naik 0,57% ke $73,93 per barel pukul 10.27 WIB dan harga minyak WTI naik 0,58% di $70,86 per barel menurut data Investing.com.
Badai tropis Nicholas menuju Texas dan Louisiana, evakuasi pun tengah berlangsung dari anjungan minyak lepas pantai Teluk Meksiko AS. “Kekhawatiran atas Badai Nicholas mendorong pembelian karena ada kemungkinan akan menghantam wilayah yang dihancurkan oleh Ida meskipun kekuatannya diperkirakan tidak sekuat Ida,” Manajer Umum Riset Sekuritas Nissan (OTC:NSANY) Hiroyuki Kikukawa kepada Reuters.
Dampak Ida masih tetap ada, di mana lebih dari 40% produksi minyak dan gas di kawasan itu tetap berhenti operasi pada hari Senin menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan.
“Tetapi kenaikan pasar akan terbatas karena musim mengemudi saat musim panas di AS berkurang dan ada potensi peningkatan pasokan dari rencana pelepasan minyak dari cadangan strategis di Amerika Serikat dan China serta kemungkinan dimulainya kembali ekspor minyak oleh Iran,” kata Kikukawa.
Kerusakan dari Badai Ida mendorong pemerintah AS untuk membuka cadangan daruratnya kepada delapan perusahaan, termasuk Exxon Mobil (NYSE:XOM), Chevron (NYSE:CVX) dan Valero. China, negara importir terbesar dunia, juga berencana melepaskan minyak dari cadangan minyak strategisnya.
Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal terakhir tahun 2021 di tengah penyebaran COVID-19 global yang terus berlanjut.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.