简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:The Fed sendiri sudah mengeluarkan makalah tentang uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral atau central bank digital currency (CBDC). Pada September ini akan ditentukan apakah The Fed harus mengeluarkan CBDC.
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan salah satu argumen terkuat bagi bank sentral Amerika Serikat (AS) membuat uang digital adalah untuk melemahkan kebutuhan akan kebutuhan pada uang alternatif yang tidak dikelola bank sentral seperti cryptocurrency (uang kripto) dan stablecoin.
Pernyataan ini disampaikan Jerome Powell dalam sidang Kongres AS menjawab pertanyaan apakah memiliki uang digital yang diterbitkan The Fed akan menjadi alternatif yang layak daripada memiliki banyak cryptocurrency dan stablecoin dalam sistem pembayaran AS, yang berlangsung Rabu (14/7/2021) waktu setempat.
“Saya pikir itu mungkin masalahnya dan saya pikir itu salah satu argumen yang ditawarkan untuk mendukung mata uang digital,” ujar Jerome Powell seperti dilansir dari Reuters, Kamis (15/7/2021).
Dengan uang digital yang diterbitkan bank sentral, Anda tak memerlukan stablecoin, Anda tidak akan membutuhkan cryptocurrency jika memiliki uang digital AS. Saya pikir itu adalah satu satu argumen kuat yang mendukungnya.
The Fed sendiri sudah mengeluarkan makalah tentang uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral atau central bank digital currency (CBDC). Pada September ini akan ditentukan apakah The Fed harus mengeluarkan CBDC.
Jorome Powell mengatakan dia skeptis uang kripto akan menjadi alat pembayaran utama di Amerika Serikat tetapi menyebut stablecoin mungkin mendapatkan lebih banyak daya tarik.
Dia juga mengarisbawahi untuk stablecoin perlu lebih banyak regulasi sebelum mengambil peran dalam sistem keuangan. Stablecoin adalah uang digital yang diikat dengan mata uang resmi sebuah negara seperti dolar, Euro, yen, hingga rupiah.
“Kami memiliki kerangka peraturan yang cukup kuat seputar simpanan bank, misalnya, atau reksadana pasar uang,” kata Jerome Powell. “Hal itu tidak ada pada stablecoin saat ini, dan jika mereka akan menjadi bagian penting dari sistem pembayaran maka kami memerlukan kerangka peraturan yang sesuai.”
Jerome Powell menegaskan kembali bahwa The Fed ingin bergerak maju dengan mengembangkan CBDC, itu akan berkonsultasi dengan Kongres dan publik. Dia mengulangi pandangannya bahwa sebagai pemegang mata uang cadangan dunia, akan lebih penting bagi Amerika Serikat untuk “melakukannya dengan benar” daripada bergerak cepat.
Source CNBC
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Di sepanjang 2020, Indonesia mencatatkan total skor sebesar 69 atau naik dari skor sebelumnya sebesar 59 pada 2018, saat terakhir kali Indeks tahunan diterbitkan. Pada saat itu, Indonesia juga menempati peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen melonjak 0,9 persen di bulan Juni setelah naik 0,6 persen di bulan Mei. Para ekonom memperkirakan indeks harga konsumen naik 0,5 persen. Kenaikan harga konsumen yang lebih besar dari perkiraan ini mencerminkan kemajuan terbesar sejak harga melonjak 1,0 persen pada Juni 2008.
Miliarder Elon Musk sudah kebal dan tidak malu dengan kontroversi. Belum lama ini, Musk membagikan kutipan palsu dari Warren Buffett tentang cryptocurrency. Tweet itu diposting pada hari Senin dan dihapus dalam beberapa jam.
Bank Dunia berjanji untuk meningkatkan pendanaan yang tersedia untuk pembelian dan penyebaran vaksin Covid-19 menjadi US$ 20 miliar dari target sebelumnya US$ 12 miliar, lantaran permintaan pembiayaan dari negara-negara berkembang meningkat tajam.