简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pergerakan yang lambat dari dollar AS membuat EUR/USD tetap berada pada sisi ketinggiannya, dengan pergerakan dalam rentang yang sempit 15 pips di bawah 1.2200.
Pergerakan yang lambat dari dollar AS membuat EUR/USD tetap berada pada sisi ketinggiannya, dengan pergerakan dalam rentang yang sempit 15 pips di bawah 1.2200. Selanjutnya melemahnya dollar AS dan turunnya yields Treasury AS membantu mendukung pasangan matauang utama ini di level 1.2177.
Dua event pada hari Kamis yang bisa menggerakkan pasangan matauang utama ini adalah keputusan dari ECB dan publikasi angka inflasi AS.
Tanda-tanda bahwa angin akan bergerak mendukung kenaikan GBP/USD datang dari kegagalan dollar AS untuk bergerak naik dimana diperkirakan Consumer Price Index (CPI) akan naik tinggi seperti yang dialami oleh Cina dimana Beijing melaporkan lompatan Producer Price Index (PPI) di bulan Mei sebesar 9%.
Kelihatannya para trader berjangka memperkirakan the Fed tidak akan bereaksi, tetap bertahan pada posisinya bahwa inflasi hanya bersifat sementara.
Sementara di Eropa, para investor sedang berspekulasi mengenai kemungkinan pergerakan pengetatan dari ECB. Pada awal dari kuartal ini, ECB telah meningkatkan pembelian obligasinya, sebagai respon terhadap naiknya yields. Namun, situasi epidemi di Eropa telah banyak membaik demikian juga dengan ekonomi yang mendasarinya.
Apakah sudah waktunya untuk mengurangi pembelian obligasi di Eropa? ECB menghadapi tekanan inflasi yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan di Amerika Serikat. Selain itu ketakutan akan varian baru virus corona juga besar. Usaha untuk terus menstimulir ekonomi akan bisa menekan euro turun.
“Support” terdekat menunggu di 1.2160 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2120 dan kemudian 1.2070. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2245 dan kemudian 1.2280.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
Sumber VIBIZNEWS
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.