简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar: Bervariasinya data ekonomi AS dan menurunnya ekspektasi untuk kenaikan tingkat bunga di AS memicu minat terhadap resiko sampai kepada akhir minggu lalu.
Bervariasinya data ekonomi AS dan menurunnya ekspektasi untuk kenaikan tingkat bunga di AS memicu minat terhadap resiko sampai kepada akhir minggu lalu. EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.2160, berhasil mengambil kembali kerugian yang dialami dari minggu sebelumnya dan melewati ketinggian bulanan di 1.2150. Laporan NFP AS yang sangat mengecewakan telah memicu aksi jual dollar AS pada akhir minggu lalu, dengan angka yang keluar mengkonfirmasi sikap Federal Reserve yang mau mempertahankan tingkat bunga rendah lebih lama lagi.
Sebelumnya anggota yang memiliki suara di Federal Reserve AS juga mengulangi pesan dari kepala the Fed, Jerome Powell bahwa inflasi bisa mengalami kenaikan pada bulan-bulan yang akan datang, namun kenaikannya akan bersifat sementara dan tidak akan memicu kepanikan, tidak juga akan membuat the Fed terpaksa mengubah kebijakan ultra longgarnya yang berlaku sekarang ini. Wall Street mengalami rally dengan DJIA mencetak rekor ketinggia, sementara yields treasury AS mengalami penurunan jauh dibawah puncak yang dicapai pada awal April.
Kembalinya ekonomi AS telah menjadi semakin nyata pada beberapa hari belakangan ini. Hal lain yang jelas juga adalah pulihnya ekonomi AS lebih cepat daripada rekan-rekannya yang lain. Konsekwensi langsungnya adalah membumbungnya saham-saham ditengah keyakinan akan perkembangan dimasa yang akan datang, yang menyebabkan berkurangnya permintaan terhadap dollar AS menghadapi rivalnya yang memberikan imbal hasil yang tinggi.
Sementara itu ekonomi Uni Eropa juga sedang berbalik dari krisis karena virus corona. Para pejabat mulai menganalisa dilonggarkannya restriksi travel di Uni Eropa dengan kampanye imunisasi telah berjalan dengan kecepatan penuh. Dibukanya kembali perbatasan pada musim panas ini bisa meningkatkan aktifitas sektor jasa, melengkapi kebangkitan ekonomi. Dalam hal ini AS juga masih di depan dari Uni Eropa.
Minggu lalu, data Jerman naik mengejutkan. Penjualan ritel bulan Maret naik 7.7% MoM, sementara Factory Orders dibulan yang sama naik sebesar 27.8% YoY, jauh melewati ekspektasi pasar. Penjualan ritel Uni Eropa naik 12% pada periode yang sama, sementara Producer Price Index menyentuh 4.3% YoY.
Sektor manufaktur terus berkembang di bulan yang sama dengan kecepatan yang solid dimana Indeks Jerman dicetak di 66.2.
PMI bulan April dari ISM menunjukkan bahwa isu rantai supply dan naiknya harga menyebabkan rintangan bagi pemulihan ekonomi. Kedua ukuran kondisi ekonomi ini turun dari teritori terlalu panas ke pertumbuhan yang sehat yang menguntungkan pasar saham dan membuat penurunan dollar AS.
PMI Jasa yang dikeluarkan oleh ISM, yang jatuh ke 60.7 pada bulan April, dibawah dari yang diperkirakan. Angka dari sektor terbesar di AS ini menunjukkan ekspansi yang kuat namun belum dapat dikatakan “overheating”. Demikian juga laporan dari pasar tenaga kerja sektor swasta ADP menunjukkan angka yang di bawah daripada yang diperkirakan.
laporan pekerjaan AS, Non-Farm Payrolls yang buruk yang hanya bertambah sebanyak 266.000 pekerjaan dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 1 juta pekerjaan dan dari bulan lalu yang direvisi turun, sebanyak 770.000 pekerjaan.
Minggu ini, pada hari Senin Uni Eropa akan mengeluarkan angka Sentix Investor Confidence, sementara pada hari Selasa Jerman akan mempublikasikan Survey on Economic Sentiment yang diperkirakan telah membaik setelah angka yang mengecewakan bulan April keluar. Selain itu akan juga dikeluarkan angka inflasi bulan April nanti dalam minggu ini.
Apakah ekonomi AS telah terlalu panas sehingga mendorong naik inflasi? Setelah berminggu-minggu menduduki tempat teratas di agenda dari media keuangan, akan ada jawaban baru yang langsung dari publikasi statistik Consumer Price Index bulan April. CPI umum diperkirakan akan naik dari 2.6% ke 3.6% per tahun, kebanyakan karena efek basis – jatuhnya harga-harga yang dicatat pada bulan-bulan seperti ini tahun lalu.
Investor dan Federal Reserve akan mengamati CPI inti, yang diperkirakan akan melewati 2%, targetnya the Fed. Setiap kejutan kenaikan akan meningkatkan ekspektasi kenaikan tingkat bunga dan mendorong naik dollar AS. Sementara angka yang rendah akan membuat dollar AS turun.
Klaim pengangguran pada hari Kamis kemungkinan akan terus melanjutkan penurunannya, menunjukkan bahwa saat ini sedang berlangsung perekrutan dengan kecepatan yang penuh, setelah turun dibawah 500.000 pada minggu lalu.
Data retail sales untuk bulan April juga akan bisa menggoyang pasar. Angka belanja melompat ke 9.8% pada bulan Maret, yang disebabkan Sebagian besar oleh karena dibagikannya cek stimulus. Apakah tren ini akan berlangsung sampai ke bulan April? Diperkirakan angka bulan April turun sedikit menjadi 0.8%.
Terakhir adalah angka pendahuluan dari Consumer Sentiment Index untuk bulan Mei dari Universitas Michigan yang akan bisa memberikan pandangan yang lebih terkini dari pesta belanja orang Amerika. Meskipun diperkirakan akan terjadi kenaikan lagi, angkanya diperkirakan masih dibawah dari level sebelum pandemic.
Secara keseluruhan pergerakan EUR/USD mengarah naik. Meskipun secara basis harian kekurangan momentum, namun masih terbuka peluang untuk naik.
“Support” terdekat menunggu di 1.2045 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1980 dan kemudian 1.1870. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2242 dan kemudian 1.2349.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
FP Markets
IC Markets Global
FOREX.com
VT Markets
IQ Option
Pepperstone
FP Markets
IC Markets Global
FOREX.com
VT Markets
IQ Option
Pepperstone
FP Markets
IC Markets Global
FOREX.com
VT Markets
IQ Option
Pepperstone
FP Markets
IC Markets Global
FOREX.com
VT Markets
IQ Option
Pepperstone