简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Kapitalisasi pasar cryptocurency hilang US$ 260 miliar atau setara Rp 3.770 triliun (kurs Rp 14.500/US$).
Jumat, akhir pekan ini, adalah hari buruk bagi Bitcoin dan kawan-kawan. Harganya di pasar 'mata uang'kripto global “terjun payung”.
Kapitalisasi pasar cryptocurency hilang US$ 260 miliar atau setara Rp 3.770 triliun (kurs Rp 14.500/US$). Dilansir CNBC International, dalam 24 jam terakhir hargabitcoin turun hampir 10% dan menembus harga US$ 49.281,40 /koin (Rp 715 juta) menurut data CoinDesk.
Harga ethereumjuga turun menjadi US$ 2.202,05, (Rp 32 juta) turun lebih dari 11%. Adapun harga XRP, cryptocurrency terbesar kelima, jatuh lebih dari 22%, menurut situs pelacakan harga CoinMarketCap.
Rencana kenaikan pajak capital gain oleh Presiden AS Joe Biden disebut sebagai biang keladi dari kejadian ini. Biden mengumumkan rencananya pada Kamis (22/4/2021).
“Pasar telah berjalan cukup tinggi secara keseluruhan, dan mungkin akan mendingin sebelum langkah berikutnya,” kataVijay Ayyar, kepala pengembangan bisnis di bursa cryptocurrency Luno.
“Ada juga penurunan pasar saham yang lebih luas, yang mungkin juga mempengaruhi semua aset berisiko [termasuk bitcoincs],” tambah Ayyar.
Tahun ini, bitcoin telah meningkat 71% dan harga ethereum telah menguat 200%. Pendorong kenaikan harga karena adanya peningkatan pembelian bitcoin oleh investor institusional.
Perusahaan seperti Tesla dan Square juga telah membeli bitcoin senilai miliaran dolar AS. Bank juga mencoba mengizinkan klien mereka untuk terlibat dalam pasar bitcoin.
“Pada Maret, Morgan Stanley mengatakan sedang meluncurkan akses ke tiga dana yang memungkinkan kepemilikan bitcoin,” tulis CNBC International.
Namun, kekhawatiran atas tindakan keras regulasi terutama dari bank sentral beberapa negara terhadap bitcoin terus mengaburkan pasar. Jesse Powell, CEO pertukaran mata uang kripto besar bernama Kraken, memperingatkan pemerintah dapat menekan penggunaan bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
India berencana untuk memperkenalkan undang-undang untuk melarang perdagangan atau bahkan kepemilikan cryptocurrency. Pada bulan Februari, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyebut bitcoin sebagai “aset yang sangat spekulatif” dan mengatakan dia khawatir tentang potensi kerugian bagi investor.
Otoritas di seluruh dunia sedang mencari cara untuk mengatur bitcoin. Deputi Gubernur Bank Rakyat China, menyebut bitcoin sebagai “alternatif investasi” minggu lalu, yang menandai nada yang lebih progresif pada cryptocurrency setelah tindakan keras yang keras oleh regulator negara pada industri pada tahun 2017 dan 2018.
Sumber : CNBC
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.