简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pair USDJPY pada sesi Asia Selasa (6/4/2021) bergerak bullish masuki area resisten oleh kuatnya sentimen perdagangan aset risiko dan juga usaha rebound dolar AS. Yen terkoreksi dari rally selama 3 sesi berturut yang juga diperberat laporan ekonomi terbaru Jepang.
Pair USDJPY pada sesi Asia Selasa (6/4/2021) bergerak bullish masuki area resisten oleh kuatnya sentimen perdagangan aset risiko dan juga usaha rebound dolar AS. Yen terkoreksi dari rally selama 3 sesi berturut yang juga diperberat laporan ekonomi terbaru Jepang.
Data pengeluaran rumah tangga di Jepang turun 6,6 persen secara riil pada periode Februari 2021 dari tahun sebelumnya, menyusul penurunan 6,1 persen di bulan sebelumnya dan lebih parah dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 5,3 persen.
Berita lokal terakhir, Sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal, Toshihiro Nikai,yang berkuasa mencatat bahwa Jepang mungkin perlu menyusun anggaran tambahan untuk tahun fiskal saat ini untuk memerangi pukulan ekonomi dari pandemi virus korona.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dibuka pada posisi terendah 2 pekan dan kini berusaha rebound di pasar uang Asia setelah tertekan sesi sebelumnya. Dolar AS tertekan oleh turunnya posisi yield obligasi AS ke posisi 1,69% dan kuatnya sentimen perdagangan aset risiko.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang berada di posisi 110.25 sedang mendaki menuju R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan terkoreksi menuju 110.07 dan jika tembus akan lanjut ke S1 dan S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
111.41 | 111.07 | 110.62 | 110.28 | 109.88 | 109.50 | 109.04 |
Buy Avg | 110.48 | Sell Avg | 109.95 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
Artikel ini telah tayang di VIBIZNEWS.COM
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.