简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:EUR/USD diperdagangkan naik ke atas 1.18, disekitar 1.1816, karena naiknya minat terhadap resiko, dengan Dow Jones dan S&P 500 diperdagangkan mencetak rekor tertinggi setelah keluarnya laporan ISM mengenai PMI Jasa AS yang naik ke 63.7 untuk bulan Maret.
EUR/USD diperdagangkan naik ke atas 1.18, disekitar 1.1816, karena naiknya minat terhadap resiko, dengan Dow Jones dan S&P 500 diperdagangkan mencetak rekor tertinggi setelah keluarnya laporan ISM mengenai PMI Jasa AS yang naik ke 63.7 untuk bulan Maret.
Pada saat perdagangan sesi Asia dan Eropa, EUR/USD masih diperdagangkan tertekan di zona harga 1.1760 dengan kebanyakan pasar Asia dan Eropa tutup pada hari raya Paskah. EUR/USD berbalik naik pada saat memasuki perdagangan sesi Amerika Serikat.
Dolar AS mengalami tekanan turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat dengan harga saham AS mengalami kenaikan yang merefleksikan sentimen pasar yang positip terhadap resiko. Katalisator yang membuat kenaikan harga saham AS adalah keluarnya laporan employment AS untuk bulan Maret pada hari Jumat yang lalu dimana angkanya mengatasi daripada yang diperkirakan dan jauh diatas angka pada bulan sebelumnya.
Kenaikan harga saham berlanjut dengan keluarnya data ekonomi PMI Jasa AS yang bagus. the Institute for Supply Management (ISM) mengatakan bahwa PMI Jasa AS untuk bulan Maret menunjukkan angka sebesar 63.7%, naik signifikan dari angka di bulan Februari sebesar 55.3%. Angka ini juga mengatasi yang diperkirakan dalam consensus pasar sebesar 58.3%. Kenaikan harga saham membuat berkurangnya permintaan akan dollar AS yang safe-haven.
“Support” terdekat menunggu di 1.17 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1665 dan kemudian 1.1620. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1840 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1885 dan kemudian 1.1960.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Artikel ini telah tayang di VIBIZNEWS.COM
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.