简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar: Kabar dari sejumlah sektor ekonomi yang menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Selasa (30/3/2021), pasar obligasi Indonesia diperkirakan segera pulih.
JAKARTA - Kabar dari sejumlah sektor ekonomi yang menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Selasa (30/3/2021), pasar obligasi Indonesia diperkirakan segera pulih.
Selain itu, AS menghentikan investigasi mengenai layanan pajak digital di Indonesia.
Kemudian harga minyak dunia bergerak fluktuatif jelang pertemuan OPEC+. Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar perekonomian di Indonesia:
1. Pasar Obligasi Bisa Segera Pulih Pasar obligasi pemerintah Indonesia dapat menguat seiring dengan prospek kembalinya investor asing ke pasar surat utang dalam negeri. Namun beberapa sentimen negatif masih membayangi dalam jangka pendek. Diantaranya kenaikan imbal hasil ibligasi AS atau US Treasury yang masih berlanjut, tetapi kondisi ini diyakini hanya berlangsung janga pendek.
2. AS Hentikan Investigasi Indonesia Amerika Serikat akhirnya menghentikan investigasi mengenai layanan pajak digital service tax terhadap Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerintah sejauh ini masih belum menerapkan secara penuh pemajakan atas ekonomi digital tersebut.
3. Fluktuasi Jelang Pertemuan OPEC+ Harga minyak mentah dunia bergerak fluktuatif selama beberapa waktu belakangan. Selain masaah di Terusan Suez, pergerakan harga ditekan oleh kenaikan jumlah persediaan minyak di China dan jelang pertemuan OPEC+. Pelaku pasar juga memantau kabar terbaru dari peluncuran kontrak minyak berjangka terbaru di Abu Dhabi.
4. Rupiah Nantikan Data Inflasi Jelang pengumuman inflasi, nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi dapat berbalik menguat setelah kemarin mengalami koreksi. FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy mengatakan pergerakan nilai rupiah saat ini di pengaruhi oleh masih tingginya tingkat permintaan korporasi terhadap dolar AS. Di samping itu koreksi IHSG juga menjadi sentimen negatif.
5. Pembiayaan Berlomba Pacu Piutang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan para pelaku usaha tak mampu menghindar dari sentuhan digital, karena diperlukan untuk bertahan. Di sisi lain, OJK mendorong inisiatif digital dengan aturan bahwa pelaku industri keuangan nonbank (IKNB) dengan aset di atas Rp1 triliun harus melakukan digitalisasi dalam waktu setahun. Perusahaan dengan aset antara Rp500 miliar memiliki waktu 2 tahun.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kabar Pasar: Pasar Obligasi Bisa Segera Pulih, Fluktuasi Jelang Pertemuan OPEC+”, Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210330/92/1374301/kabar-pasar-pasar-obligasi-bisa-segera-pulih-fluktuasi-jelang-pertemuan-opec.
Author: Ika Fatma Ramadhansari
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Polisi telah memecahkan penipuan forex besar-besaran baru-baru ini, yang melibatkan sekitar USD 500.000. Geng scam tersebut dituduh melakukan penipuan melalui platform forex ilegal dan melanggar lebih dari 100 trader.
Baru-baru ini, polisi telah mengumumkan kasus penipuan besar yang melibatkan puluhan juta dolar dengan total 164 tersangka kriminal yang ditangkap.
Arab Saudi berencana investasi US$3,2 triliun atau sekitar Rp46.336 triliun (asumsi kurs Rp14.480 per dolar AS) hingga 2030 untuk mendorong kinerja sektor swasta di dalam negeri. Hal itu disampaikan oleh pemimpin de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Selasa (30/3).
Prinsipal otomotif asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai Motor Company, akan segera memulai produksi mobil listrik (electronic vehicle/EV) di Kawasan GIIC Deltamas, Cikarang, Jawa Barat pada 2022