简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.100/US$ hingga pertengahan perdagangan Selasa (11/2/2021). Sebelumnya, rupiah beberapa kali mampu menguat hingga ke bawah Rp 14.000/US$, meski tidak bertahan lama.
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.100/US$ hingga pertengahan perdagangan Selasa (11/2/2021). Sebelumnya, rupiah beberapa kali mampu menguat hingga ke bawah Rp 14.000/US$, meski tidak bertahan lama.
Jika dilihat sepanjang tahun ini, rupiah sebenarnya masih melemah di hadapan dolar AS. Melansir data Refinitiv, posisi di akhir tahun Rp 14.040/US$, hingga hari ini di Rp 14.100/US$, artinya dolar AS masih menguat 0,43%.
Namun pelemahan rupiah melawan dolar AS masih tipis-tipis saja, ada beberapa mata uang yang membuat rupiah babak belur sepanjang tahun ini.
Poundsterling
Sepanjang tahun ini poundsterling sudah melesat 3,36% melawan rupiah, dan saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 19.840/GBP. Level tersebut merupakan yang termahal sejak Maret 2020 lalu.
Para analis menggarisbawahi cepatnya vaksinasi yang dilakukan Inggris sebagai penopang utama penguatan poundsterling. Perekonomian Inggris pun diramal akan segera bangkit dari kontraksi tertajam dalam 300 tahun terakhir di 2020.
Inggris saat ini unggul dalam hal vaksinasi dibandingkan negara-negara lainnya di Eropa. Per 100 orang dari jumlah populasi, Inggris sudah melakukan vaksinasi lebih dari 20%. Saat vaksinasi dilakukan dengan cepat, mata uangnya terus menguat, hal tersebut membuat pounstrerling diberi label mata uang vaksin.
Berdasarkan perhitungan Our World in Data, hingga saat ini vaksinasi yang dilakukan Inggris sudah mencapai 26,3%, menjadi terbanyak ketiga di dunia, hanya kalah dari Israel dan Uni Emirat Arab yang sudah melakukan vaksinasi 82,4% dan 55,27%.
Amerika Serikat sang Negeri Adi Kuasa baru melakukan vaksinasi 17,82%, sementara Indonesia hanya 0,72% saja.
Dolar Australia
Nilai tukar dolar Australia menguat 3,31% sepanjang tahun ini, dan diperdagangkan di Rp 11.160/AU$, yang merupakan level termahal nyaris dalam 7 tahun terakhir.
Kenaikan harga berbagai komoditas atau yang disebut commodity boom, menjadi penopang penguatan dolar Australia. Harga komoditas ekspor utama Australia, bijih besi, juga masih di dekat rekor tertinggi sepanjang masa, saat perekonomian terus membaik, bukan tidak mungkin harga bijih besi kembali mencatat rekor baru.
Selain bijih besi, harga tembaga juga meroket ke US$ 9.000/ton untuk pertama kalinya sejak tahun 2011 Senin kemarin. Kemudian nikel diperdagangkan di atas US$ 20.000/ton, pertama kalinya sejak 2014.
Dolar Selandia Baru
Sama dengan dolar Australia, dolar Selandia Baru juga diuntungkan oleh kenaikan harga-harga komoditas serta produk olahan susu.
Melansir data Refinitiv, sepanjang tahun ini dolar Selandia Baru sudah menguat 2,19% melawan rupiah. Pada perdagangan hari ini ditransaksikan di kisaran Rp 10.300/NZ$, level tersebut merupakan yang termahal sejak Juli 2014.
Atikel ini telah tayang pada CNBC Indonesia dengan judul “Bukan Dolar AS, Ini Deretan Mata Uang yang Bikin Rupiah Remuk”
Sumber https://www.cnbcindonesia.com/market/20210223133625-17-225488/bukan-dolar-as-ini-deretan-mata-uang-yang-bikin-rupiah-remuk
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
Vantage
STARTRADER
FxPro
FP Markets
IC Markets Global
TMGM
Vantage
STARTRADER
FxPro
FP Markets
IC Markets Global
TMGM
Vantage
STARTRADER
FxPro
FP Markets
IC Markets Global
TMGM
Vantage
STARTRADER
FxPro
FP Markets
IC Markets Global
TMGM