简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pemerintah telah menjatuhkan sanksi pinjaman sebesar Rp16,5 triliun untuk provinsi Jakarta dan Jawa Barat untuk mendanai pembangunan infrastruktur, yang terhenti setelah pandemi COVID-19.
Pemerintah telah menjatuhkan sanksi pinjaman sebesar Rp16,5 triliun untuk provinsi Jakarta dan Jawa Barat untuk mendanai pembangunan infrastruktur, yang terhenti setelah pandemi COVID-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah daerah menghadapi tugas berat untuk menghidupkan kembali kegiatan yang dapat meningkatkan perekonomian, tanpa risiko peningkatan transmisi virus corona.
“Itu akan menjadi tugas yang sangat sulit,” kata Indrawati pada penandatanganan perjanjian kerja sama antara provinsi Jakarta dan Jawa Barat dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) di Jakarta, Senin.
PT SMI adalah salah satu dari Kendaraan Misi Khusus (SMV) Kementerian Keuangan dan terlibat dalam pembiayaan dan menyiapkan proyek infrastruktur.
Pemerintah provinsi Jakarta telah meminta pinjaman sebesar Rp12,5 triliun, di mana ia berencana untuk mengalokasikan Rp4,5 triliun untuk proyek-proyek tahun ini yang telah terhambat oleh pandemi, kata menteri.
Proyek infrastruktur termasuk instalasi air minum, sistem pengendalian banjir, pengolahan limbah, transportasi, pariwisata, dan fasilitas Olahraga.
Sementara itu, pemerintah Jawa Barat telah mencari pinjaman sebesar Rp1,9 triliun untuk tahun ini dan Rp2,09 triliun untuk 2021, yang akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur sosial seperti rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Jawa Barat juga berencana untuk membangun infrastruktur logistik seperti jalan, jembatan antar kota, perumahan murah, dan meningkatkan beberapa area khusus, termasuk alun-alun kota, tujuan wisata, dan pusat-pusat kreatif.
“Ini juga akan mengembangkan infrastruktur lingkungan seperti irigasi dan drainase,” kata Indrawati.
Menurut menteri, pinjaman senilai Rp10 triliun dan Rp5 triliun akan bersumber dari anggaran negara untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan disalurkan melalui PT SMI.
Pemerintah akan menawarkan suku bunga rendah pada pinjaman tenor 10 tahun, dan mereka dapat dimasukkan dalam rencana anggaran daerah (APBD) atau rencana anggaran daerah yang direvisi.h
“Pemerintah juga akan memberikan subsidi tingkat bunga untuk pinjaman yang diberikan oleh PT SMI,” katanya.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu memperkirakan dampak PPKM Darurat terhadap sektor investasi relatif moderat.
Ingin mengukuhkan sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang tengah mengembangkan bisnis digital, Telkomsel kembali menginvestasikan dananya ke Gojek.
Tren investasi emas saat ini sedang terpengaruh oleh pandemi Covid-19.
Saham PT BRI Syariah Tbk (BRIS) masih berada dalam tren negatif.