简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pada masa pandemi Covid-19 yang panjang ini, trading menjadi salah satu cara yang digunakan beberapa orang untuk mencari pemasukan tambahan.
Pada masa pandemi Covid-19 yang panjang ini, trading menjadi salah satu cara yang digunakan beberapa orang untuk mencari pemasukan tambahan. Malahan belakangan ini, tren trading menggunakan robot pun menjadi semakin marak. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak melakukan trading dengan robot. Karena tak sedikit juga robot trading yang ketahuan melakukan scam atau penipuan.
Sejumlah perusahaan penjual robot trading, berakhir Scam dan sudah terbukti melakukan skema Ponzi atau money game pada praktiknya. Scam robot trading ini punya modus yang sama, caranya dengan melakukan hold pada WD atau withdrawal selama berhari-hari hingga berbulan-bulan. Prosesnya dibuat menjadi tidak lancar ketika nasabah mau melakukan proses penarikan. Modus lainnya yaitu membuat nasabah bingung dengan banyaknya opsi yang diberikan, padahal tujuannya hanya untuk mengulur waktu saja dan terakhir dengan cara membuat para nasabahnya Margin Call atau MC.
Satgas Waspada Investasi OJK dan Kemendag telah memblokir sejumlah perusahaan robot trading ilegal karena diduga melanggar Undang-undang Perdagangan Berjangka Komoditi dan menyalahgunakan surat izin usaha penjualan langsung. Berikut adalah daftar beberapa robot trading yang terungkap melakukan scam:
1. Mark AI
Setelah dilaporkan oleh nasabahnya, robot ini pun lalu kena ciduk. Para pelapor mengatakan awalnya semua berjalan normal, namun tiba-tiba kacau karena para nasabah tidak bisa login dan website dari perusahaan ini tidak bisa diakses sama sekali. Mereka mengatakan pihak Mark AI menghilang dan tidak bisa dihubungi sama sekali.
2. Robot 9527
Nasabah pengguna robot ini tidak bisa melakukan WD sejak 30 Oktober 2021. Sebelum melakukan scam, manajemen Robot 9527 melakukan promo besar dengan memberikan bonus profit agar para nasabah melakukan deposit yang lebih banyak.
3. Fin888
Robot ini bekerjasama dengan broker SamTradeFX yang digeruduk oleh pemerintah Singapura. Para nasabah tidak dapat melakukan WD sejak akhir Desember 2021 lalu.
4. EvoTrade
Menggunakan skema Ponzi, Kantor Evotrade disegel dan manajemennya digeruduk oleh Bareskrim Polri dan barang bukti uang tunai sebesar Rp 12 M disita. Dalam operasinya robot ini tidak memiliki izin dari Kemendag dalam melakukan bisnis MLM.
5. Eureka Trades
Setelah sebelumnya para nasabah tidak bisa melakukan WD di 17 Januari kemarin, nasabahnya dibuat mengalami Margin Call atau MC pada 26 Januari kemarin.
6. Viral Blast
Menggunakan skema Ponzi, di mana hasil kejahatan dinikmati bersama-sama oleh para pengurus Viral Blast dan afiliasinya. Robot ini berhasil mengumpulkan member hingga kurang lebih 12 ribu orang dengan nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun.
7. Millionaire Prime
Robot yang bermain di komoditas kripto ini diduga melanggar Undang-undang Perdagangan Berjangka Komoditi dan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang diterbitkan Kemendag. Rekening milik robot ini dibekukan oleh PPATK. Pada rekaman pengakuan pemilik Viral Blast pada Februari lalu, nama robot ini disebut sebagai exit plan dari Viral Blast
8. EA Copet
Robot ini menggunakan modus lot gajah lalu dibuat margin call sehingga duit nasabah habis tidak bersisa. Para member yang berharap bisa mencopet profit ternyata malah kena copet robot trading ini.
Terakhir, robot trading lain seperti Auto Trade Gold, Net89 dan DNA Pro sudah diblok oleh pemerintah. Perusahaan pemilik robot-robot tersebut diduga melanggar Undang-undang Perdagangan Berjangka Komoditi dan menyalahgunakan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung. Nasabah dari perusahaan-perusahaan itu saat ini mengalami kesulitan untuk melakukan WD modal investasinya. Situasi yang sama seperti perusahaan robot trading yang telah berakhir dengan scam.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Regulator Hong Kong, SFC menerbitkan pemberitahuan pembatasan kepada 4 broker forex (Termasuk Interactive Brokers Hong Kong Limited & Soochow Securities) untuk membekukan akun klien yang terkait dengan dugaan peretasan akun dan manipulasi pasar.
Jumat, 22-November-2024, Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan (IASC) resmi beroperasi ! Pada forum Indonesia Anti-Scam Centre, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berkolaborasi bersama Satgas PASTI (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) dengan dukungan dari asosiasi industri jasa keuangan.
Salah satu perusahaan dalam Marex Group Plc, XFA, broker forex yang berkantor pusat di Chicago dan eksekutifnya Timothy Hendricks dikenakan penalti NFA karena pelanggaran BERAT. Hendricks menghadapi skorsing 90 hari dari peran pengawasan dan turut menanggung kewajiban denda.
Modus penipuan broker forex merujuk pada berbagai teknik yang digunakan oleh beberapa broker yang tidak sah atau tidak bertanggung jawab untuk menipu trader atau investor dalam pasar forex. Modus penipuan berikut adalah modus-modus yang muncul dan ramai diberitakan di tahun 2024. Apa saja modusnya dan siapa brokernya? Semuanya bisa Anda baca di artikel berikut