简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:BI Fast Payment yang akan mulai diterapkan pada Desember 2021 memungkinkan transfer uang dengan nomor handphone. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyampaikan BI Fast akan punya fitur proxy address yang memungkinkan hal tersebut.
BI Fast Payment yang akan mulai diterapkan pada Desember 2021 memungkinkan transfer uang dengan nomor handphone. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyampaikan BI Fast akan punya fitur proxy address yang memungkinkan hal tersebut.
“Nanti nomor handphone itu berfungsi sebagai alias, tapi nomor handphonenya itu harus didaftarkan dulu ke banknya untuk sebagai alias dari nomor rekening,” katanya dalam Taklimat Media Kebijakan Penyelenggaraan dan Pengembangan BI-Fast, Rabu (3/11).
Proxy address pada BI-Fast digunakan sebagai alias untuk nomor rekening penerima. Sehingga memudahkan nasabah dalam bertransaksi karena cukup menyebutkan nomor HP ataupun e-mail.
Karakteristik fitur ini akan memudahkan karena unik, mudah diingat, dan tersimpan pada perangkat. Sebagian besar nasabah juga memiliki nomor HP sehingga dapat melakukan pendaftaran proxy address ini melalui kanal aplikasi bagi melalui mobile banking maupun bank.
Berdasarkan penilaian terhadap kriteria kepesertaan, komitmen, dan kesiapan calon Peserta, termasuk pemenuhan aspek SDM, proses, dan teknologi, Bank Indonesia menetapkan 22 calon Peserta Batch 1 pada Desember 2021. Batch 2 juga sudah memiliki calon peserta yang akan mulai operasional pada Januari 2022.
“Selanjutnya bagi calon peserta lainnya yang belum masuk sebagai calon peserta batch 1 dan batch 2, BI membuka batch-batch berikutnya untuk on boarding ke BI-FAST, ini tidak wajib tapi rugi kalau tidak ikut,” katanya.
Dalam mengadopsi BI Fast, BI menetapkan kebijakan penyediaan infrastruktur untuk peserta (bank). Baik dapat dilakukan secara independen punya milik bank sendiri, subindependen atau afiliasi dan berbagi antar-peserta atau pihak ketiga, sesuai persyaratan yang berlaku.
Penyediaan infrastruktur secara independen dilakukan oleh Peserta secara mandiri. Sementara subindependen dilakukan melalui kerja sama antara Peserta dengan Peserta lain dalam satu grup perusahaan. Sharing antar-Peserta/Pihak Ketiga dilakukan melalui kerja sama antara Peserta dengan peserta lain diluar grup atau dengan Pihak Ketiga.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2021 tercatat sebesar USD 145,9 miliar. Posisi itu meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2021 sebesar USD 145,5 miliar.
Tahun 2021 segera berakhir, menyambut tahun 2022 Bank Indonesia telah menyiapkan strategi kebijakan BI yang akan terus disinergikan dan sebagai bagian dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian yang disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada hari Rabu (24/11).
Bank Indonesia (BI) optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh positif pada 2022 mendatang. BI memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat hingga 4,7-5,5% pada 2022 dari yang sebelumnya diprediksi sebesar 3,2-4,0% pada 2021.
Pemulihan ekonomi di negara kita terus berlangsung dan kian membaik, hal ini dapat dilihat dari rilis survey konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat sejalan dengan membaiknya mobilitas masyarakat.