简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Setelah dua minggu lalu harga emas berhasil naik ke posisi puncak beberapa bulan di $1,830, memulai hari perdagangan yang baru pada hari Senin minggu lalu, harga emas turun ke $1,809, dan saat ini diperdagangkan di $1,802, akibat postur harian yang bearish dari pasar diluar pasar metal berharga membuat pergerakan naik harga emas terhenti, dengan harga minyak mentah turun tajam dan indeks dollar AS mengalami kenaikan.
Setelah dua minggu lalu harga emas berhasil naik ke posisi puncak beberapa bulan di $1,830, memulai hari perdagangan yang baru pada hari Senin minggu lalu, harga emas turun ke $1,809, dan saat ini diperdagangkan di $1,802, akibat postur harian yang bearish dari pasar diluar pasar metal berharga membuat pergerakan naik harga emas terhenti, dengan harga minyak mentah turun tajam dan indeks dollar AS mengalami kenaikan.
Selanjutnya harga emas pada minggu lalu bergerak sideways, ditengah kurangnya berita pasar yang baru yang bullish Pergerakan naik harga emas perlu penyebab yang fundamental supaya bisa mengalami lompatan harga dengan tren naik pada grafik tehnikal harian yang saat ini sedang bermasalah. Emas mencoba untuk bertahan di atas $1,800 per ons dan ada resiko terjadi aksi jual dengan menguatnya dollar AS. Satu hal kunci untuk diperhatikan adalah apakah emas bisa bertahan di support zona $1,790 – $1,797.
Event utama minggu ini adalah pengumuman tingkat bunga dari Federal Reserve, yang akan diikuti dengan konferensi pers dari kepala bank sentral AS Jerome Powell pada hari Rabu.
Sementara inflasi semakin bertambah panas, dengan CPI inti tahunan berada di 4.5% di bulan Juni, situasi employment tetap menjadi perhatian teratas dari bank sentral AS.
Pada konferensi pers bulan Juni, Powell mengulangi bahwa the Fed akan memberikan signal jauh di depan sebelum melakukan pengetatan dengan mengurangi pembelian obligasi atau dengan menaikkan tingkat suku bunga.
Salah satu isu utama dari emas adalah kurangnya penggerak pendukung yang baru yang bisa mendorong naik harga emas jauh di atas level $1,800 per ons. Minggu lalu adalah bukti akan hal ini dimana emas sebagai metal berharga gagal untuk mengalami rally ditengah kejatuhan pasar saham dan turunnya secara tajam yields treasury AS.
Harga emas harus berjuang untuk tetap teguh meskipun tingkat bunga riil sedang jatuh. Kelemahan metal kuning yang persisten ini terhadap yields riil menunjukkan rentannya harga emas secara struktur mikro, sementara pada saat yang bersamaan ketidak sanggupan emas untuk mengalami rally meskipun di tengah lingkungan perdagangan yang “risk-off” memberikan sorotan bahwa arus spekulatif tetap lemah.
Kegelisahan terhadap pertumbuhan global secara makro memberikan katalisator bagi ekspektasi kenaikan tingkat bunga dari the Fed, namun emas masih tidak sanggup mendapatkan pembelian. Hal ini semakin meneguhkan potensi emas untuk mengalami penurunan yang tajam.
Setelah gagal untuk naik lebih tinggi ditengah turunnya pasar saham, emas beresiko turun pada saat pasar saham pulih kembali. Jalan termudah bagi emas adalah turun.
Semakin banyak analis yang membicarakan mengenai stagflasi sebagai ancaman bagi ekonomi AS pada saat ini. Stagflasi adalah keadaan dengan inflasi yang tinggi namun pertumbuhan ekonomi melambat. Stagflasi adalah resiko terbesar bagi ekonomi AS pada tahun ini.
Inilah sebabnya mengapa pasar akan memonitor dengan seksama angka GDP kuartal kedua yang akan keluar pada hari Kamis minggu ini, dengan konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan sebesar 8.6%. Apabila angka GDP lebih rendah dari yang diperkirakan maka hal ini adalah faktor yang positip bagi emas.
Terlepas dari keputusan the Fed, data ekonomi AS yang akan keluar pada minggu ini adalah Durable Goods Order untuk bulan Juni yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan di dalam investasi dan angka ini akan membentuk ekspektasi angka GDP yang akan keluar pada hari Kamis.
Angka GDP kuartal kedua diperkirakan akan mengalami kenaikan dimana pertumbuhan setahun akan meningkat menjadi 7.9% dari sebelumnya di kuartal pertama sudah naik dengan kuat sebesar 6.4%. Pembukaan kembali ekonomi yang cepat dan penuh terjadi di dalam semester pertama 2021 sementara di semester kedua ketidak pastina tinggi.
Core Personal Consumption Expenditure (Core PCE) yang menjadi alat ukuran inflasi dari the Fed kemungkinan meningkat pada bulan Juni melampaui 3.4% YoY yang muncul pada bulan Mei.
“Support” terdekat menunggu di $1,789 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,780 dan kemudian $1,775. “Resistance” terdekat menunggu di $1,810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,814 dan kemudian $1,835.
Ricky Ferlianto
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.