简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pengumuman oleh PM Boris Johnson bahwa Inggris akan membuka kembali perekonomiannya sepenuhnya kembali ke normal pada tanggal 19 Juli berhasil mendorong naik Poundsterling meskipun hanya sesaat saja. Meningkatnya kasus Covid – 19 karena varian baru Delta telah membuat keragu-raguan apakah rencana pembukaan kembali ekonomi Inggris sepenuhnya akan bisa berjalan. Kritikan dari partai oposisi dan para ahli kesehatan membebani Sterling.
Memulai minggu perdagangan yang baru, GBP/USD diperdagangkan di bawah 1.38, di sekitar 1.3787 mendekati level terendah, dengan dollar AS mengalami kenaikan – mengabaikan turunnya yields treasury AS – dan keprihatinan apakah rencana pembukaan kembali ekonomi Inggris pada tanggal 19 Juli bisa tetap berjalan dengan meningkatnya kasus covid. Namun mengakhiri minggu ini GBP/USD berhasil naik kembali menembus 1.38 dan bahkan 1.39 ke 1.3904, dengan melemahnya kembali dollar AS karena meningkatnya sentimen pasar secara positip.
Pengumuman oleh PM Boris Johnson bahwa Inggris akan membuka kembali perekonomiannya sepenuhnya kembali ke normal pada tanggal 19 Juli berhasil mendorong naik Poundsterling meskipun hanya sesaat saja. Meningkatnya kasus Covid – 19 karena varian baru Delta telah membuat keragu-raguan apakah rencana pembukaan kembali ekonomi Inggris sepenuhnya akan bisa berjalan. Kritikan dari partai oposisi dan para ahli kesehatan membebani Sterling.
Inggris melaporkan pertumbuhan GDP bulan Mei sebesar 0.8%, kurang lebih setengah dari yang diperkirakan oleh para ekonom. Output industri juga kurang daripada yang diperkirakan.
Faktor lain yang membebani sterling adalah ancaman dari Uni Eropa untuk membawa Inggris ke pengadilan dalam hal implementasi protokol Irlandia Utara dan dovishnya Bank of England dari pertengahan bulan Juni.
Di Amerika Serikat, Center for Disease Control & Prevention (CDC) memperingati akan cepatnya penyebaran Delta di beberapa area dari AS dimana tingkat vaksinasi rendah. Investor menaruh lebih banyak perhatian terhadap resiko gelombang covid yang lain di AS.
Menurut risalah pertemuan bulan Juni, Federal Reserve juga memberikan pesan kehati-hatian. Sementara para anggota mengakui bahwa inflasi bisa lebih persisten, kelihatannya mereka tidak bergegas untuk memperketat skema pembelian obligasi. Namun pesan dari the Fed hanya sesaat menghentikan kenaikan dari dollar AS.
Kenaikan dollar AS bukan saja mengabaikan turunnya yields AS namun juga mengabaikan data ekonomi yang tidak mengesankan. PMI Jasa dari ISM muncul di 60.1, dibawah dari yang diperkirakan secara signifikan dan menunjuk kepada perlambatan di sektor terbesar di AS.
Minggu ini, mata investor mengarah ke perkembangan Delta di Inggris. Apakah PM Johnson akan berpegang kepada janjinya untuk membuka kembali ekonomi Inggris sepenuhnya? Hal ini sangat tergantung kepada perkembangan kasus covid, dimana Inggris terus meningkatkan usahanya memberikan vaksin yang pertama dan kedua. Sekarang sudah separuh populasi telah divaksin sepenuhnya, meskipun demikian cepatnya penyebaran varian Delta berarti lebih banyak lagi yang perlu dilakukan.
Komentar sehubungan dengan Brexit bisa terus muncul, meskipun demikian keputusan yang signifikan tidak akan bisa diambil sampai bulan September dimana semua pejabat Eropa telah kembali dari liburan musim panas.
Dari kalender ekonomi, pada hari Rabu investor akan memperhatikan data Consumer Price Index (CPI) untuk bulan Juni. Pada bulan Mei data inflasi mengejutkan dengan kenaikan dari 1.8% menjadi 2.1% YoY.
Namun kenaikan tersebut disebabkan oleh efek basis yaitu jatuhnya harga-harga pada waktu itu tahun yang lalu. Dan terlebih lagi, sikap BoE yang dovish mengandung arti inflasi tidak mungkin meningkat tajam.
Pada hari Kamis, Inggris merilis angka employment yang kemungkinan akan tetap bagus. Tingkat pengangguran secara mengejutkan turun ke 4.7% pada bulan April, dan kecenderungan turun yang sama juga mungkin terjadi untuk bulan Mei.
Sementara itu, klaim pengangguran untuk bulan Juni kemungkinan turun juga, serupa dengan penurunan ke 92.600 di bulan Mei.
Untuk AS, apakah varian Delta akan menghambat pertumbuhan ekonomi AS? Varian baru Covid – 19 yang sangat menular ini telah mulai memasuki AS. Masih banyak populasi AS yang belum divaksin dua kali yang bisa melindungi dari serangan Delta. Tiap negara bagian bervariasi luas dalam level imunisasinya. Investor akan memperhatikan perkembangan angka kasus dan vaksinasi.
Kongres sedang mempersiapkan rancangan undang-undang belanja infrastruktur meskipun demikian, kecepatannya kemungkinan akan tetap lambat. Kalau bergerak cepat maka pasar akan gembira.
Apakah inflasi bersifat sementara atau tidak? CPI umum menyentuh ketinggian 5% pada bulan Mei, lebih daripada yang diperkirakan dan menghantui para investor. The Fed juga berespon terhadap indikasi inflasi yang cepat dengan harga bisa menjadi lebih melekat dan persisten. Angka bulan Juni bisa menjadi suatu test terhadap teori ini.
Meskipun demikian, efek basis kemungkinan telah melemah sehingga bisa memberikan data yang lebih rendah. CPI inti menyentuh 3.8% pada bulan Mei, jauh di atas dari target the Fed dan sekarang sedang dinantikan.
Angka klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis kemungkinan diabaikan investor kecuali angka yang keluar mengejutkan dengan ketegangan memuncak kea rah data penjualan ritel pada hari Jumat. Ekonomi AS yang berpusat pada konsumsi mengalami kejatuhan yang mengecewakan baik di dalam angka umum maupun dalam angka inti di bulan Mei.
Data ekonomi terakhir pada minggu ini dari AS adalah Consumer Sentiment Index untuk bulan Juli yang diperkirakan akan naik dari 85.5 di bulan Juni meskipun masih di bawah level sebelum Pandemik.
“Support” terdekat menunggu di 1.3885 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3720 dan kemudian 1.3670. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3910 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3950 dan kemudian 1.4010.
Ricky Ferlianto
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
FP Markets
FxPro
IC Markets Global
Tickmill
OANDA
XM
FP Markets
FxPro
IC Markets Global
Tickmill
OANDA
XM
FP Markets
FxPro
IC Markets Global
Tickmill
OANDA
XM
FP Markets
FxPro
IC Markets Global
Tickmill
OANDA
XM