简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Emas kelihatannya masih bisa bullish pada minggu ini, meskipun demikian penting bagi emas untuk bisa menembus level $1,800 per ons agar supaya bisa mendapatkan kegairahan untuk kembali ke kondisi sebelumnya. Apabila tidak bisa menembus level $1,800, maka bearish akan memegang kendali.
Pada hari Jumat minggu lalu, emas tidak berhasil mengambil keuntungan dari optimisme akibat stimulus AS yang baru dengan disepakatinya belanja infrastruktur senilai $579 miliar secara bipartisan, dengan harga emas hanya bergerak naik sangat sedikit ke $1,781, setelah sebelumnya terus berada di bawah tekanan akibat membaiknya bursa-bursa saham di dunia.
Kebingungan atas pesan dari Federal Reserve yang hawkish 2 minggu yang lalu yang diikuti dengan testimoni dari Jerome Powell yang dovish telah membuat banyak volatilitas dan ketidakpastian, yang membuat harga emas terus tertekan dibawah level $1,800 per ons.
Emas kelihatannya masih bisa bullish pada minggu ini, meskipun demikian penting bagi emas untuk bisa menembus level $1,800 per ons agar supaya bisa mendapatkan kegairahan untuk kembali ke kondisi sebelumnya. Apabila tidak bisa menembus level $1,800, maka bearish akan memegang kendali.
Aksi jual yang terjadi pada minggu lalu telah selesai dan ini memberikan banyak orang kesempatan untuk memperbaiki posisi dan mengambil posisi baru sampai pada akhir tahun. Emas terus mengalami pemulihan namun harus menembus $1,800 per ons kalau mau naik lebih lanjut.
Ada banyak kebingungan di pasar. Setelah selesai pertemuan FOMC 2 minggu yang lalu, setiap orang memandang the Fed sebagai sangat hawkish. Setelah itu, para pembicara the Fed memang mendukung pandangan seperti itu. Namun testimoni Powell memberikan banyak nada yang dovish. Hal ini menyebabkan terjadi banyak pergolakan harga naik dan turun di pasar emas dan pasar yang lebih luas.
Besar kemungkinan harga emas akan mandek di sekitar $1,790 per ons, jika tidak ada kejutan turun ataupun naik yang besar dari data ekonomi yang keluar.
Kemungkinan rata-rata harga emas di kuartal ketiga tahun ini adalah di sekitar level $1,790 per ons, baru setelah itu beranjak naik lagi. Setiap data ekonomi yang keluar yang menyebabkan the Fed tidak bisa mengambil tindakan yang keras dari sisi yang hawkish untuk menurunkan inflasi adalah bullish bagi emas. Jika inflasi tidak lagi menjadi isu nantinya, the Fed akan menarik beberapa dari komentarnya mengenai menaikkan tingkat bunga di tahun 2023.
Selain itu signal kenaikan tingkat bunga di tahun 2023 tidak lebih daripada hanya proyeksi dari the Fed, yang mungkin juga bisa tidak terjadi. Realita yang paling mungkin adalah the Fed akan masih terus akomodatif untuk jangka waktu yang cukup lama.
Resistance emas berikutnya adalah di sekitar $1,818 dan kemudian $1,833. Sementara supportnya adalah di $1,775.
Salah satu tanda bearish dari emas pada minggu ini adalah tidak adanya reaksi dari emas terhadap kesepakatan belanja infrastruktur sebesar $579 miliar, yang dikatakan untuk menciptakan jutaan pekerjaan.
Kenaikan harga emas cukup sulit karena pengumuman belanja infrastruktur yang demikian besar saja pada hari Kamis minggu lalu tidak memberikan dampak bagi kenaikan harga emas. Bahkan pada saat terjadi aksi jual crypto currencies, harga emas tidak mengalami rally. Ini adalah faktor yang signifikan dan karenanya bullish emas akan sulit.
Dari data makro ekonomi, Amerika Serikat, memulainya dengan mempublikasikan Consumer Confidence CB pada hari Selasa.
Sementara itu PMI manufaktur AS dari ISM kemungkinan akan menonjol pada minggu ini menjelang Nonfarm Payrolss yang kritikal yang akan dirilis pada hari Jumat.
PMI manufaktur AS dari ISM diperkirakan akan turun ke 61.0 pada bulan Juni vs 61.2 yang dibukukan pada bulan Mei.
Sementara itu, laporan Non-farm Payrolls diperkirakan akan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 600.000 pekerjaan pada bulan Juni dibandingkan dengan penambahan 559.000 pekerjaan pada bulan Mei. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun ke 5.7% dibandingkan dengan angka bulan lalu di 5.8%.
“Support” terdekat menunggu di $1,773 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,761 dan kemudian $1,700. “Resistance” terdekat menunggu di $1,795 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,850.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.