简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Dolar AS anjlok pada hari Jumat merespon laporan ketenagakerjaan AS yang suram, dimana laporan Nonfarm Payrolls AS Mei menunjukkan bahwa negara itu hanya menambahkan 559.000 pekerjaan pada Mei, meleset dari ekspektasi. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja alami kontraksi dari 61,7% menjadi 61,6%.
Pair USDJPY pada sesi Asia hari Senin (7/6/2021) bergerak konsolidasi di posisi terendah sepekan di tengah perdagangan aset risiko yang mixed merespon laporan data NFP AS bulan Mei yang meningkat dibawah ekspektasi. Posisi yen Jepang berusaha melanjutkan pergerakan kuat akhir pekan lalu.
Dolar AS anjlok pada hari Jumat merespon laporan ketenagakerjaan AS yang suram, dimana laporan Nonfarm Payrolls AS Mei menunjukkan bahwa negara itu hanya menambahkan 559.000 pekerjaan pada Mei, meleset dari ekspektasi. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja alami kontraksi dari 61,7% menjadi 61,6%.
Dari Jepang, data pengeluaran rumah tangga yang dirilis akhir pekan lalu melonjak 13% secara riil yoy di bulan April, kenaikan tertajam sejak Januari 2001. Selain itu pemerintah Jepang dilaporkan sedang mempersiapkan untuk mempresentasikan planning fiskal untuk disetujui oleh kabinet pada 9 Juni.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak bullish di pasar uang Asia setelah terkoreksi dari posisi tertinggi 3 pekan sebelumnya. Sentimen positif diperoleh dari kenaikan imbal hasil obligasi AS yang naik dari posisi terendah.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang berada di posisi 109.60 akan naik ke posisi 109.95 sebelum mencapai R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan turun ke 109.30 sebelum meluncur menuju posisi S1 dan S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
111.08 | 110.70 | 110.11 | 109.73 | 109.14 | 108.77 | 108.18 |
Buy Avg | 109.95 | Sell Avg | 109.14 |
Jul Allen/Vibiz Research Center
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.