简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Ekonom Enrico Tanuwidjaja dan Haris Handy di UOB Group mengulas acara BI terbaru.Kutipan UtamaBank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan
Ekonom Enrico Tanuwidjaja dan Haris Handy di UOB Group mengulas acara BI terbaru.
Kutipan Utama
“Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di 3,50% pada pertemuan kebijakan moneter Mei 2021. Sejalan dengan itu, BI mempertahankan suku bunga Deposit Facility di 2,75% dan suku bunga Lending Facility di 4,25%. BI menyatakan keputusan tersebut sejalan dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, serta upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mempercepat pemulihan ekonomi.”
“BI juga akan terus mengoptimalkan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif melalui berbagai tindakan kebijakan…”
“BI mencatat pertumbuhan kredit masih lesu karena masih lemahnya permintaan dari sektor riil dan relatif tingginya persepsi risiko kredit dari perbankan. BI memperkirakan kredit pinjaman akan mulai meningkat pada kuartal kedua 2021, sejalan dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi, membaiknya kinerja perusahaan, dan semakin melonggarnya indeks pinjaman standar bank. Pada 2021, kredit diperkirakan tumbuh 5-7%.”
“Ke depan, kami berpandangan bahwa BI akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif melalui makroprudensial lainnya, dan tindakan-tindakan pendukung likuiditas untuk secara efektif meneruskan penurunan suku bunga acuan sejauh ini ke dalam perekonomian. Kami mempertahankan perkiraan suku bunga BI kami stabil di 3,50% untuk sisa tahun ini.”
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil pada 22 November 2021. Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah. Namun, Fitch melihat masih ada beberapa tantangan yang membayangi, yaitu ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal yang tinggi, penerimaan Pemerintah yang rendah, serta fitur-fitur struktural, seperti PDB per kapita dan indikator tata kelola, yang relatif tertinggal dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.
EUR/USD menyentuh puncak intraday di atas 1,1600 menjelang sesi Eropa hari ini di tengah kekhawatiran beragam. Meski begitu, pembeli ragu untuk mengam
Pada Kamis dini hari, sekitar pukul 03:00 GMT / 10:00 WIB, Bank of Japan (BOJ) akan memberikan keputusan rapat kebijakan moneter rutinnya. Menyusul ke
Perak (XAG/USD) telah menguji support utama di kisaran $21,87/17, yang telah bertahan. Karen Jones, Kepala Tim Riset Analisis Teknis FICC di Commerzba
FXTM
Octa
FP Markets
STARTRADER
IC Markets Global
GO MARKETS
FXTM
Octa
FP Markets
STARTRADER
IC Markets Global
GO MARKETS
FXTM
Octa
FP Markets
STARTRADER
IC Markets Global
GO MARKETS
FXTM
Octa
FP Markets
STARTRADER
IC Markets Global
GO MARKETS