Kapan Keputusan Suku Bunga BOJ dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap USD/JPY？

Pada Kamis dini hari, sekitar pukul 03:00 GMT / 10:00 WIB, Bank of Japan (BOJ) akan memberikan keputusan rapat kebijakan moneter rutinnya. Menyusul keputusan suku bunga, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda akan menghadiri konferensi pers, sekitar pukul 06:00 GMT / 13:00 WIB, yang akan menyampaikan logika di balik langkah kebijakan terbaru.

Bank sentral Jepang secara luas diperkirakan akan mempertahankan target suku bunga jangka pendek di -0,1% sambil mengarahkan imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) 10-tahun menuju nol.

Meskipun BOJ diperkirakan tidak akan menawarkan perubahan apa pun dalam kebijakan moneternya, perkiraan ekonomi triwulanan akan penting untuk diperhatikan menyusul pembatasan aktivitas beberapa hari di prefektur utama, termasuk Tokyo, karena virus Corona (COVID-19). Oleh karena itu, pertemuan kebijakan moneter hari ini cenderung menjadi acara yang tidak terlalu berdampak seperti biasanya.

Menjelang acara tersebut, Westpac mengatakan,

Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan pengaturan kebijakan dasarnya lagi, terutama imbal hasil “sekitar nol persen” pada obligasi 10-tahun. Dalam perkiraan triwulanan, BoJ diperkirakan akan memangkas proyeksi PDB 2021 tetapi mendorong pada 2022. Perkiraan inflasi kemungkinan akan tetap di bawah target 2% hingga 2023 – tidak ada lonjakan inflasi yang mengganggu di Jepang pada tahap ini.

Selain itu, Dhwani Mehta dari FXStreet mengatakan,

Divergensi kebijakan moneter The Fed-BOJ akan terus mendukung dolar AS dalam beberapa bulan mendatang. Namun, yen Jepang kemungkinan bisa melanjutkan koreksi dari posisi terendah multi-tahun di 114,69 terhadap greenback pada pengumuman BOJ. Sentimen pasar yang lazim dan dinamika dolar dan imbal hasil juga akan memiliki pengaruh signifikan pada mata uang utama ini pada saat keputusan BOJ.

Bagaimana Pengaruhnya terhadap USD/JPY？

USD/JPY tetap datar di sekitar 113,80 setelah penurunan harian pertama pekan ini. Pasangan yen ini tetap tertekan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat dalam mode konsolidasi sebelum PDB pendahuluan AS Kuartal 3 dan pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB). Yang juga menantang harga adalah serbuan pasar pada keamanan risiko menjelang acara BOJ.

Sementara yang menggambarkan pergerakan pasar, imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun turun 2,3 basis poin (bps) menjadi 1,55% tetapi Kontrak berjangka S&P 500 mencetak kenaikan tipis pada saat berita ini dimuat.

Mengingat perbedaan yang luas antara pembuat kebijakan Federal Reserve AS (Fed) dan BOJ, peluang carry trade dapat melebar jika BOJ memilih untuk menjaga agar uang murah mengalir dengan mengutip kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh virus. Hal yang sama akan membantu harga USD/JPY jika para pengambil kebijakan memilih untuk mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah dan terdengar dovish. Dalam kasus sebaliknya, reaksi USD/JPY akan bergantung pada PDB pendahuluan AS Kuartal 3 hari ini di tengah tantrum tapering The Fed.

Secara teknis, USD/JPY tetap dalam mode konsolidasi bullish antara 113,20 dan 114,45.

Catatan Utama

Pratinjau BOJ: Fokus pada Perubahan Prospek Jelang Pemilihan Umum

Tentang Keputusan Suku Bunga BoJ

Keputusan Suku Bunga BoJ diumumkan oleh Bank of Japan. Umumnya, jika BoJ hawkish terhadap prospek inflasi ekonomi dan menaikkan suku bunga, itu positif, atau bullish, bagi JPY. Demikian juga, jika BoJ memiliki pandangan dovish terhadap ekonomi Jepang dan mempertahankan suku bunga yang sedang berlangsung, atau memotong suku bunga, itu negatif, atau bearish.