简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:EUR/USD naik ke sekitar 1.2150 dengan turunnya yields Treasury AS dan membebani dollar AS.
EUR/USD naik ke sekitar 1.2150 dengan turunnya yields Treasury AS dan membebani dollar AS. Sebelumnya, dollar AS telah mendapatkan keuntungan dari arus safe-haven setelah Cina melaporkan data makro ekonominya yang mengecewakan.
Matauang Bersama Eropa memiliki banyak alasan untuk naik.
Penyebab dari kenaikan dollar AS adalah ketakutan akan naiknya inflasi AS yang bisa memaksa Federal Reserve AS untuk mengurangi skema pembelian obligasi dan nantinya menaikkan tingkat bunga. Ketakutan akan naiknya inflasi disebabkan oleh lompatnya Consumer Price Index (CPI) AS di bulan April dan juga Consumer Sentiment Index dari Universitas Michigan untuk bulan Mei. Namun, Cina melaporkan kenaikan dalam penjualan ritel bulan April hanya 17.7% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 25%. Tidak ada “supercycle” komoditi tanpa Cina. Hal ini membuat the Fed akan semakin berani terus bersikap dovish yang akan menekan dollar AS turun.
Benua Eropa telah mempercepat kampanye vaksinnya dan sudah mencapai sepertiga dari populasinya dengan paling tidak satu kali suntikan. Kampanye vaksin ini telah menghasilkan buah dengan turunnya infeksi secara tajam. Hal ini mengijinkan negara-negara Eropa untuk membuka kembali kegiatan ekonominya dan pengunjung berdatangan dari luarnegeri sehingga bisa membangkitkan kembali industri turisme yang terpukul sebelumnya karena pandemic Covid-19.
“Support” terdekat menunggu di 1.2125 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2110 dan kemudian 1.2075. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2180 dan kemudian 1.2240.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Artikel ini telah tayang di Vibiznews.com
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.