简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Harga minyak dunia turun ke level terendahnya dalam dua pekan terakhir di tengah ekspektasi OPEC+ membatasi pengurangan pasokan minyak.
Harga minyak dunia turun ke level terendahnya dalam dua pekan terakhir pada akhir perdagangan Selasa (2/3), waktu AS. Harga minyak jatuh di tengah ekspektasi negara-negara penghasil minyak dan sekutunya (OPEC+) untuk mengurangi pemangkasan pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei tergerus 99 sen atau 1,6 persen menjadi US$62,70 per barel. Angka ini merupakan angka penutupan terendah sejak 12 Februari lalu.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman April turun 89 sen atau 1,5 persen menjadi US$59,75 per barel, terendah sejak 19 Februari.
Harga minyak sempat memperpanjang kerugian usai data American Petroleum Institute (API) menunjukkan peningkatan besar dalam stok minyak mentah pada pekan lalu.
Karenanya, pengurangan pasokan yang jauh lebih besar diharapkan bisa membendung kerugian jatuh lebih dalam lagi.
Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan prospek permintaan minyak terlihat lebih positif, terutama di Asia.
Reli minyak telah memudar di tengah ekspektasi OPEC+ untuk memproduksi lebih banyak minyak mulai April nanti, mengurangi pembatasan pasokan besar-besaran tahun lalu.
“Pasar minyak mencapai tahap yang mengisyaratkan pemulihan (ekonomi) ketika pasar pertama kalinya dalam setahun memperkirakan OPEC+ akan memproduksi lebih banyak pasokan,” ungkap Bjornar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak Rystad Energy, dilansir Antara, Rabu (3/3).
OPEC+, yang akan menggelar pertemuan pada Kamis (4/3), memungkinkan membawa 1,5 juta barel per hari (bph) produksinya kembali ke pasar.
“Minggu ini akan didominasi oleh pertemuan OPEC dan sekutunya (OPEC+), ketika strategi aliansi untuk beberapa bulan mendatang akan diputuskan,” jelas Eugen Weinberg, Analis Energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan.
Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi (ADNOC) mengungkapkan kepada pembeli minyak Asia bahwa mereka berencana untuk meningkatkan alokasi minyak mentah pada April 2021.
Produksi minyak OPEC turun pada Februari karena pemangkasan sukarela oleh Arab Saudi menambah pengurangan dalam pakta OPEC+ sebelumnya, mengakhiri kenaikan tujuh bulanan berturut-turut.
Anggota OPEC+, Rusia, gagal meningkatkan produksi minyak pada Februari meski diberikan izin oleh kelompok tersebut. Sumber industri mengatakan cuaca musim dingin yang keras menghambat pekerjaan.
Pedagang mencatat bahwa crack spreads, ukuran margin keuntungan penyulingan, meningkat setelah bensin dan pemanas berjangka AS turun jauh lebih sedikit daripada minyak mentah.
Sumber : CNN
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Harga Dogecoin kembali meroket dan memecahkan rekor hari ini
Ekonom Universitas Indonesia Telisa Falianty menilai perlu campur tangan bank sentral untuk memitigasi risiko dari kenaikan uang kripto seperti bitcoin.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengemukakan aset kripto memang sebuah alat investasi yang relatif baru dan diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Dogecoin dibanderol US$50 miliar atau Rp725 triliun, mengungguli harga mata uang kripto paling populer, yaitu bitcoin.