Pratinjau RBA: Pemotongan Suku Bunga dan Ekspansi QE Akan Dorong Pemulihan Ekonomi

• Gubernur RBA Lowe menyatakan keprihatinan atas imbal hasil 10-tahun Australia yang lebih tinggi.

• RBA menurunkan suku bunga ke rekor terendah 0,10%, memperluas QE sebesar A$100 miliar.

• Nasib AUD/USD bergantung pada sejauh mana ekspansi QE dan dinamika USD.

Reserve Bank of Australia diperkirakan akan bekerja keras dengan pelonggaran kebijakan moneter tambahan pada Selasa ini, dalam upaya untuk meningkatkan pemulihan akibat pandemi virus korona yang menginduksi resesi pertama dalam hampir tiga dekade.

RBA kemungkinan akan menurunkan Official Cash Rate (OCR) sebesar 15bps ke rekor terendah baru 0,10% dari 0,25% saat ini. Anggota dewan juga terlihat akan memangkas target imbal hasil obligasi pemerintah tiga tahun ke level yang sama. Perluasan AUD100 miliar untuk program pembelian obligasi pemerintahnya, pelonggaran kuantitatif (QE), juga dijadwalkan.

RBA akan mendorong lapangan kerja dan mengangkat tekanan pada AUD

Bank sentral Australia bersiap untuk mengeluarkan lebih banyak stimulus dan dengan demikian, bergerak menuju mencapai tujuannya untuk pertumbuhan pekerjaan, karena situasi virus corona di negara Pasifik Selatan itu membaik, dengan tidak adanya infeksi baru harian dalam komunitas yang dilaporkan akhir-akhir ini.

Risalah rapat kebijakan 6 Oktober mengungkapkan bahwa anggota dewan RBA “terus mempertimbangkan bagaimana pelonggaran moneter tambahan dapat mendukung pekerjaan,” menambahkan bahwa “menangani tingkat pengangguran yang tinggi sebagai prioritas nasional yang penting.”

Pelonggaran tambahan oleh RBA dapat membantu meningkatkan moral bisnis serta belanja konsumen menjelang musim perayaan Natal dan Tahun Baru.

Lebih lanjut, kemungkinan ekspansi QE bisa terjadi setelah komentar Gubernur RBA Phillip Lowe baru-baru ini, yang mengungkapkan kekhawatiran atas imbal hasil obligasi 10 tahun Australia yang lebih tinggi dalam jangka panjang jika dibandingkan dengan imbal hasil lainnya yang berkembang.

RBA akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah bertenor lebih panjang, untuk membendung apresiasi AUD dan meningkatkan daya saing ekspor.

Skenario AUD/USD yang memungkinkan

Secara fundamental, perekonomian sedang dalam jalur pemulihan bertahap dari dampak pandemi, dengan catatan Anggaran Pemerintah yang meningkat, kepercayaan dunia usaha yang meningkat, dan inflasi triwulanan yang tinggi. Namun, pemulihan pasar tenaga kerja yang melambat dan penguatan AUD membuat RBA gelisah.

Menuju keputusan RBA, fokus utama untuk pasar adalah pemilihan AS dan ketidakpastian di seputar hasil pemilu, yang mengangkat permintaan safe have dolar AS sambil membebani aset berisiko seperti Dolar Australia. Sementara itu, melonjaknya kasus virus corona di Eropa dan AS turut meredam suasana pasar.

Juga, perlu dicatat bahwa pelonggaran tambahan RBA sudah diperhitungkan oleh pasar, mencerminkan jatuhnya AUD/USD baru-baru ini dari dekat level 0,7200 ke sub level 0,7000. Harga telah menembus support garis tren naik utama pada grafik harian dan oleh karena itu, ekspansi QE di atas AUD100 miliar dapat semakin mendorong penjual AUD, membuka peluang untuk menguji level 0,6900.

Sebaliknya, pergerakan menuju resistance kritis di sekitar 0,7080 tidak dapat dikesampingkan jika terjadi pengumuman QE yang lebih kecil dan/atau jika nada risiko membaik dan menyeret greenback ke selatan.