Empat Penjelasan Atas Hilangnya Nilai Dolar – Natixis

Sejak Mei 2020, dolar telah terdepresiasi terhadap euro, renminbi, yen dan mata uang negara berkembang, serta terhadap emas dan bitcoin. Masih berlanjutnya krisis COVID di AS, keraguan atas kepemimpinan AS, yang dapat dilihat dari penurunan pembelian Treasury, ekspansi moneter yang lebih kuat di AS daripada di kawasan lain, dan peningkatan pesat utang luar negeri AS dapat dikaitkan dengan depresiasi USD, menurut Natixis.

Kutipan utama

“Kemerosotan lebih kuat dan lebih persisten dalam ekonomi AS akibat krisis COVID, mengingat krisis kesehatan yang berkepanjangan di Amerika Serikat.”

Citra internasional Donald Trump semakin memburuk karena ketegangan baru dengan Tiongkok dan salah urus COVID; investor juga diketahui prihatin dengan agenda pajak Joe Biden (kenaikan tajam pajak pada modal). Saat kami melihat pembelian Treasury non-residen, yang mungkin merupakan indikator kepercayaan pada kepemimpinan AS, kami melihat pembelian baru berhenti pada musim panas 2019.

“Ekspansi moneter lebih kuat di Amerika Serikat dibandingkan di kawasan lain.”

“Kenaikan cepat dalam utang luar negeri AS mungkin juga telah menyebabkan dolar terdepresiasi.”