Minyak Mentah Mengalami Penurunan Kuartal Terbesar

Karena darurat kesehatan masyarakat yang berkembang pesat di seluruh dunia, permintaan harian untuk minyak mentah akan turun 3,8 juta barel per tahun. Sebelum ini, Goldman Sachs telah menjadi yang pertama di antara bank investasi utama Wall Street yang memprediksi penurunan tajam dalam konsumsi minyak mentah kuartal ini. Penurunan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya datang sebagai kejutan mendadak.

Guncangan yang sangat besar pada permintaan minyak mentah juga menyoroti tantangan yang dihadapi OPEC dan sekutunya, yang akan bertemu di Wina untuk membahas cara meningkatkan harga minyak yang telah turun lebih dari 20% pada tahun ini. Arab Saudi mengusulkan untuk mengurangi produksi harian sebanyak 1,5 juta barel, sementara Rusia bermaksud mempertahankan skala produksi saat ini hingga akhir Juni. Rekor terakhir penurunan permintaan minyak global adalah pada 2009, ketika permintaan harian turun 3,6 juta barel. Goldman Sachs memperkirakan permintaan minyak mentah harian akan turun 150.000 barel pada kuartal ini, sementara energi FGE, sebuah perusahaan konsultan dari industri energi, memperkirakan permintaan minyak harian turun 220.000 barel.

Mengingat pengurangan produksi OPEC di masa lalu di bawah dampak penurunan permintaan, kebalikan dari penurunan harga minyak masih akan bergantung pada dukungan situasi ekonomi makro. Situasi saat ini jelas tidak terlalu optimis. Kami memperkirakan penurunan permintaan minyak mentah global pada kuartal ini akan mencapai rekor.