简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Broker lawas ini baru saja kehilangan lisensi terakhir mereka. Hal ini terjadi setelah lima tahun pengawasan peraturan dan upaya kepatuhan yang gagal. Berdasarkan pernyataan resmi dari regulator, pencabutan ini terjadi setelah serangkaian penyelidikan dan audit yang menunjukkan beberapa pelanggaran terhadap persyaratan regulasi. Siapa brokernya dan apa penyebabnya? Selengkapnya ada disini
Meskipun memiliki awal yang menjanjikan, Rockfort Markets baru-baru ini menghadapi tantangan besar ketika FMA mencabut lisensi mereka baru-baru ini yang berlaku efektif pada 19 Juli 2024, terjadi setelah lima tahun pengawasan peraturan dan upaya kepatuhan yang gagal. Berdasarkan pernyataan resmi dari FMA, pencabutan ini terjadi setelah serangkaian penyelidikan dan audit yang menunjukkan beberapa pelanggaran terhadap persyaratan regulasi.
Masalah Rockfort dimulai pada awal tahun 2019 ketika FMA pertama kali menyuarakan kekhawatiran tentang potensi iklan yang menyesatkan. Meskipun telah berulang kali terlibat dengan regulator, Rockfort gagal mengatasi masalah ini sepenuhnya. Perusahaan ini menyediakan layanan perdagangan FX/CFD kepada klien dan menawarkan akses ke saham melalui merek RockGlobal.
Salah satu alasan utama pencabutan lisensi adalah ketidakpatuhan terhadap prosedur anti-pencucian uang (AML) dan pelaporan transaksi mencurigakan. FMA menemukan bahwa RockGlobal gagal mematuhi standar yang ditetapkan dalam mengawasi dan melaporkan aktivitas yang berisiko tinggi, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa platform ini dapat disalahgunakan oleh entitas yang tidak sah untuk kegiatan ilegal.
Selain itu, terdapat juga kekhawatiran terkait transparansi operasional perusahaan. Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa beberapa klien RockGlobal mengalami kesulitan dalam proses penarikan dana mereka, serta adanya tuduhan tentang praktik manajemen risiko yang buruk yang dapat merugikan trader dan investor.
Pencabutan lisensi FMA jelas memberikan dampak yang signifikan bagi RockGlobal. Salah satu konsekuensi langsungnya adalah hilangnya akses ke klien di Selandia Baru dan pasar internasional yang bergantung pada kredibilitas FMA. Lisensi FMA dianggap sebagai stempel persetujuan untuk perusahaan yang ingin mendapatkan kepercayaan global. Oleh karena itu, tanpa lisensi ini, RockGlobal menghadapi tantangan besar dalam menjaga hubungan dengan klien yang sudah ada serta menarik investor baru.
Selain itu, pencabutan ini juga mempengaruhi mitra bisnis dan lembaga keuangan yang mungkin memutuskan untuk mengakhiri kerjasama mereka dengan RockGlobal. Reputasi perusahaan jelas terpukul akibat masalah ini, yang dapat menurunkan minat dari trader berpengalaman yang mengutamakan keamanan dan kepatuhan regulasi.
Rockfort Markets, yang lebih dikenal sebagai RockGlobal, adalah broker forex dan CFD yang berbasis di Selandia Baru. Didirikan pada tahun 2018, perusahaan ini awalnya mendapat pengakuan dari Financial Markets Authority (FMA) Selandia Baru, yang memberinya lisensi untuk beroperasi sebagai penyedia jasa keuangan terkemuka.
Lisensi ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan di antara para investor, terutama karena FMA terkenal dengan regulasinya yang ketat. RockFort Markets dengan cepat mendapatkan reputasi sebagai broker yang menawarkan berbagai instrumen keuangan termasuk forex, komoditas, saham, dan indeks, serta memberikan pengalaman trading yang andal dan aman melalui platform mereka.
Dalam usahanya untuk memperluas layanan secara global, broker ini berganti nama menjadi RockGlobal pada tahun 2023. Langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan strategi ekspansi mereka ke pasar internasional dan memberikan citra yang lebih kuat dan modern. Sebagai bagian dari perkembangannya, RockGlobal berfokus pada inovasi teknologi, seperti menyediakan akses ke platform trading canggih yang mendukung MetaTrader 4 dan 5, serta berbagai alat analisis.
Meskipun menghadapi krisis besar, RockGlobal tampaknya tidak akan menyerah begitu saja. Berdasarkan pernyataan resmi perusahaan, mereka sedang bekerja keras untuk memperbaiki ketidakpatuhan yang ditemukan oleh FMA dan berencana mengajukan permohonan lisensi baru. Mereka telah mulai mengimplementasikan perubahan pada kebijakan internal dan prosedur operasional, terutama yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap standar AML dan pengelolaan risiko.
RockGlobal juga telah mengumumkan bahwa mereka akan berusaha memperluas ke wilayah lain di mana regulasi lebih longgar, seperti kawasan Asia atau Eropa Timur. Namun, langkah ini tidak tanpa risiko, karena mereka harus membangun kembali kepercayaan di pasar baru tersebut sambil menangani masalah regulasi yang ada di Selandia Baru.
Salah satu langkah lain yang mungkin diambil oleh RockGlobal adalah fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan dengan memberikan lebih banyak transparansi terkait kebijakan penarikan dana dan manajemen risiko. Perusahaan ini tampaknya menyadari bahwa untuk bisa bertahan dalam industri ini, mereka harus memperbaiki reputasi mereka secara menyeluruh.
Rockfort Markets, yang beroperasi dengan nama RockGlobal, sedang menghadapi tantangan serius setelah kehilangan lisensi dari FMA. Meskipun mereka telah memiliki sejarah yang cukup baik sebagai broker yang andal, pencabutan lisensi ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi yang ketat. Dengan rencana perbaikan yang sedang dijalankan, masa depan perusahaan ini masih belum pasti, tetapi peluang untuk bangkit tetap ada jika mereka dapat mengatasi masalah regulasi dan membangun kembali kepercayaan di mata para investor.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Apa saja varian modus yang dialami oleh para trader Indonesia pada bulan Oktober 2024? Dalam daftar muncul nama platform LiteForex, OctaFX, PipWise, Soegee Futures, VENTEZO dan VOBLAST untuk kasus penipuan broker forex terhadap WNI.
Catatan kelam broker forex merujuk pada berbagai insiden atau skandal negatif yang melibatkan broker forex, yang mempengaruhi reputasi mereka. Berikut adalah berita terkini terkait peretasan yang dilakukan oleh hacker terhadap platform trading dengan kerugian mencapai triliunan. Simak apakah broker favorit Anda pernah menjadi korban?
Terlihat angka total hingga RIBUAN DOLAR pada lampiran keluhan dari pengguna. Broker Z Forex Capital Market LLC dengan berbagai alasan yang tanpa disertai bukti valid, hingga saat ini tidak mau mencairkan dana milik trader Indonesia tersebut.
Serba - serbi kreasi teknik penipuan terus mewarnai dunia forex online. Kali ini salah satu regulator berkompeten menangkap basah platform broker berbahaya DemiunOx yang menggunakan 5 jalur situs web berbeda, sebagai strategi untuk menjerat trader atau investor untuk menjadi korban.