简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Modus penipuan broker forex merujuk pada berbagai teknik yang digunakan oleh beberapa broker yang tidak sah atau tidak bertanggung jawab untuk menipu trader atau investor dalam pasar forex. Modus penipuan berikut adalah modus-modus yang muncul dan ramai diberitakan di tahun 2024. Apa saja modusnya dan siapa brokernya? Semuanya bisa Anda baca di artikel berikut
Modus penipuan broker forex merujuk pada berbagai teknik yang digunakan oleh beberapa broker yang tidak sah atau tidak bertanggung jawab untuk menipu trader atau investor dalam pasar forex. Broker forex yang terlibat dalam penipuan biasanya berusaha mengeksploitasi ketidaktahuan atau ketidawaspadaan trader untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak adil.
Beberapa broker penipu menawarkan platform trading palsu yang tidak berfungsi dengan baik atau bahkan sepenuhnya tidak ada. Mereka mengklaim menyediakan platform canggih, namun sebenarnya hanya menciptakan antarmuka yang menarik agar trader percaya bahwa mereka sedang melakukan trading.
Selain itu, hal yang sempat ramai Kembali di pertengahan 2024 ini adalah Broker atau pihak ketiga menawarkan sinyal trading yang mengklaim dapat menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, sinyal ini sering kali tidak efektif atau bahkan dirancang untuk menipu trader dengan membuat mereka membuka posisi yang merugikan.
Modus-modus tersebut menunjukkan pentingnya berhati-hati saat memilih broker forex untuk menghindari potensi kerugian dan penipuan.
Sepanjang tahun 2024, beberapa modus penipuan broker forex marak terjadi, menyebabkan kerugian besar bagi para trader, terutama yang belum berpengalaman. Berikut adalah 8 modus penipuan broker forex tertinggi selama tahun ini beserta cara kerjanya:
1. Bonus dan Promosi Palsu
Modus ini melibatkan broker yang menawarkan bonus setoran tinggi atau promosi menggiurkan yang tampak sangat menarik. Setelah trader menyetor uang, mereka dihadapkan pada syarat dan ketentuan yang tidak jelas atau hampir mustahil dipenuhi, sehingga bonus tersebut tidak pernah dapat dicairkan. Tujuannya adalah untuk menjebak trader agar melakukan setoran besar, namun akhirnya kehilangan dana.
2. Penarikan Dana yang Dipersulit
Broker penipu sering kali menunda atau bahkan memblokir penarikan dana trader. Setelah trader melakukan deposit dan mencoba untuk menarik keuntungan, broker menciptakan alasan teknis atau menyatakan bahwa trader melanggar aturan perdagangan. Penundaan ini sering kali tidak pernah berujung, dan trader kehilangan akses ke dana mereka.
3. Akun Manipulatif
Pada modus ini, broker menggunakan perangkat lunak manipulatif untuk menampilkan harga atau spread yang tidak akurat. Hal ini membuat trader percaya bahwa pasar bergerak melawan posisi mereka, memicu kerugian besar. Broker juga dapat memperlambat eksekusi order atau memanipulasi hasil trading untuk mengurangi profit trader dan meningkatkan kerugian.
4. Broker Tanpa Regulasi
Banyak broker tidak memiliki izin atau regulasi dari otoritas keuangan yang sah, namun mereka mengklaim sebaliknya di situs web mereka. Mereka sering kali menyasar negara-negara di mana regulasi perdagangan forex masih lemah. Tanpa pengawasan resmi, broker ini bebas menipu dengan berbagai cara, termasuk menghilangkan dana klien atau menutup operasi tanpa pemberitahuan.
5. Skema Ponzi Berkedok Forex
Modus ini melibatkan broker yang menawarkan peluang investasi dalam forex dengan janji imbal hasil tinggi dalam waktu singkat. Skema ini sebenarnya adalah skema Ponzi, di mana uang dari investor baru digunakan untuk membayar imbal hasil kepada investor lama. Ketika aliran investor baru berhenti, skema ini runtuh, dan investor kehilangan semua dana mereka.
6. Pump and Dump Forex
Pump and dump, yang lebih umum di pasar saham, juga muncul di dunia forex. Dalam modus ini, penipu bekerja sama dengan pihak lain untuk menggelembungkan harga pasangan mata uang tertentu melalui aktivitas trading yang besar. Setelah harga naik drastis, mereka menjual dengan cepat (dump), menyebabkan harga jatuh, sementara trader lain terjebak di posisi yang merugi.
7. Penipuan Copy Trading
Broker menawarkan layanan copy trading yang memungkinkan trader menyalin strategi dari trader profesional. Namun, dalam kasus penipuan, broker memasang trader palsu yang menghasilkan profit luar biasa dalam waktu singkat, memikat trader untuk menyetor lebih banyak uang. Setelah beberapa waktu, trader mulai mengalami kerugian besar, karena kinerja dari “trader profesional” tersebut telah dimanipulasi sejak awal.
8. Sinyal Trading Palsu
Penipuan sinyal trading melibatkan broker yang menawarkan sinyal trading dengan biaya tertentu, mengklaim bahwa sinyal tersebut dapat membantu trader menghasilkan profit yang besar. Namun, sinyal-sinyal ini sering kali tidak didasarkan pada analisis pasar yang nyata dan justru dirancang untuk menyesatkan trader agar membuka posisi yang merugikan. Pada akhirnya, trader mengalami kerugian sementara broker mendapatkan keuntungan dari komisi atau spread.
Modus-modus penipuan di atas menargetkan trader yang kurang waspada atau belum memahami dunia forex dengan baik. Untuk menghindari penipuan, penting bagi trader untuk selalu memastikan bahwa broker yang mereka pilih memiliki regulasi yang sah, transparan dalam operasionalnya, serta memiliki reputasi baik di kalangan komunitas forex.
Berikut adalah daftar broker yang menyebabkan masalah bagi trader dan investor lokal di Indonesia, beserta penyebab masalah tersebut:
1. Headway
Masalah: Banyak keluhan tentang eksekusi order yang lambat, permasalahan NDB (Non Deposit Bonus) dan penarikan dana yang dipersulit.
Penyebab: Berdasarkan informasi yang diterima, Headway berdalih mengalami masalah dengan sistem eksekusi trading mereka yang tidak responsif, menyebabkan slippage dan kerugian bagi para trader. Selain itu, ada banyak laporan mengenai penarikan dana yang sering ditunda atau bahkan diblokir tanpa penjelasan yang jelas. Beberapa trader melaporkan kesulitan dalam menghubungi dukungan pelanggan.
2. VENTEZO
Masalah: Keluhan tentang platform trading yang tidak stabil, promosi free swap yang menyesatkan dan penarikan dana yang sulit.
Penyebab: VENTEZO menghadapi masalah teknis terkait kestabilan platform trading mereka. Trader sering melaporkan bahwa platform tersebut sering mengalami gangguan atau downtime, yang mengganggu proses trading. Selain itu, penarikan dana dari akun klien menjadi sangat lama, dengan beberapa trader melaporkan bahwa dana mereka tidak dapat ditarik meskipun sudah memenuhi persyaratan.
3. BTC DANA
Masalah: Penipuan investasi dengan klaim imbal hasil tinggi yang tidak realistis.
Penyebab: BTC DANA terlibat dalam skema penipuan yang menawarkan keuntungan tinggi dengan risiko rendah. Broker ini menarik investor dengan janji imbal hasil yang tidak realistis, dan ketika para trader berusaha menarik dana mereka, mereka mengalami penundaan atau penolakan. Beberapa investor melaporkan bahwa mereka kehilangan seluruh dana mereka setelah beberapa waktu.
4. Binomo
Masalah: Isu terkait dengan lisensi dan keluhan tentang transparansi operasional karena Binomo adalah platform binary options.
Penyebab: Binomo terus menghadapi masalah terkait lisensi dan regulasi di berbagai negara. Meskipun mereka mengklaim beroperasi dengan lisensi, sejumlah otoritas keuangan di beberapa negara mulai meningkatkan pengawasan terhadap praktik mereka. Selain itu, banyak trader yang mengeluhkan ketidakjelasan mengenai mekanisme trading di platform tersebut, serta kesulitan dalam menarik dana setelah mendapatkan keuntungan.
Keempat broker ini mengalami berbagai masalah yang mengarah pada penurunan reputasi mereka di tahun 2024, termasuk masalah teknis, keterlambatan penarikan dana, dan isu terkait regulasi atau penipuan investasi.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Salah satu perusahaan dalam Marex Group Plc, XFA, broker forex yang berkantor pusat di Chicago dan eksekutifnya Timothy Hendricks dikenakan penalti NFA karena pelanggaran BERAT. Hendricks menghadapi skorsing 90 hari dari peran pengawasan dan turut menanggung kewajiban denda.
Penipuan trading pada platform online kerapkali mengincar korban yang awam atau minim pengetahuan mengenai dunia perdagangan instrumen keuangan. Terungkap ulah peniru broker Exness terbaru ! Seorang WNI baru saja menghubungi CS WikiFX untuk berkonsultasi tentang persyaratan membayar biaya pajak pada proses WD di platform scam tersebut.
Kemarin, 20-November-2024, salah satu merek broker Doo Group, Doo Financial, mengumumkan ekspansinya dengan mengakuisisi PT Prima Tangguharta Futures yang dikenal sebagai salah satu perusahaan pialang berjangka di Indonesia.
Broker forex ritel adalah perusahaan atau individu yang menyediakan layanan trading forex kepada investor individu atau trader perorangan. Exness baru-baru ini memperoleh penghargaan sebagai Broker Forex Ritel Terbaik di 2024, namun bagaimana dengan isu bahwa broker ini tengah dirundung banyak masalah?