简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:VR Trading atau Virtual Reality Trading adalah integrasi VR yang melibatkan penciptaan lingkungan atau antarmuka virtual bagi para trader dan investor untuk memvisualisasikan dan berinteraksi dengan data keuangan dan alat perdagangan dengan cara yang lebih mendalam. Baru-baru ini, broker Inggris ini beberkan tentang proyek terkait VR Trading yang sedang mereka kembangkan. Seperti apa? Silakan baca selengkapnya pada artikel berikut ini.
VR atau yang juga dikenal dengan Virtual Reality adalah teknologi yang membenamkan pengguna dalam lingkungan visualisasi yang dihasilkan komputer.
Dalam konteks trading forex, VR Trading atau Virtual Reality Trading adalah integrasi VR yang melibatkan penciptaan lingkungan atau antarmuka virtual bagi para trader dan investor untuk memvisualisasikan dan berinteraksi dengan data keuangan dan alat perdagangan dengan cara yang lebih mendalam.
Berikut adalah beberapa aspek potensial VR ke dalam trading dalam trading forex atau valas ritel:
1. Lingkungan Perdagangan yang Imersif: Trader yang menggunakan VR yang terintegrasi ke trading memiliki kemampuan untuk masuk ke ruang atau lingkungan perdagangan virtual tempat mereka dapat melihat grafik, umpan berita, dan informasi perdagangan lainnya dengan cara yang lebih mendalam dan interaktif.
2. Visualisasi Data: VR dapat digunakan untuk memvisualisasikan data keuangan yang kompleks dalam ruang tiga dimensi, yang berpotensi memudahkan trader dan investor menganalisis tren dan membuat keputusan yang tepat.
3. Pelatihan dan Pendidikan: VR dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan, memungkinkan trader dan investor menjalani sesi pelatihan atau simulasi virtual untuk meningkatkan keterampilan mereka dengan cara yang lebih menarik.
4. Ruang Perdagangan Virtual: Trader dan investor berpotensi berinteraksi dengan representasi virtual pasar keuangan, melakukan perdagangan, dan mengelola portofolio dalam lingkungan VR.
Penting untuk dicatat bahwa integrasi VR dalam trading forex atau valas ritel masih merupakan konsep baru, dan penerapannya secara luas mungkin berbeda-beda di setiap platform perdagangan.
eToro, salah satu broker global baru-baru ini mengumumkan rencana mereka untuk menjelajah ke ranah augmented reality dan virtual reality (AR/VR) dengan menjajaki integrasi aplikasi perdagangan ritelnya ke headset Apple dan Meta VR, yang diungkap oleh CEO eToro Yoni Assia pada wawancara terbaru mereka.
eToro sendiri dikenal dengan platform tradingnya yang melayani berbagai aset termasuk saham, ETF, dan mata uang kripto, bertujuan untuk menjadi pionir dalam layanan keuangan dengan berpotensi membangun etalase virtual yang dapat diakses melalui perangkat Apple Vision Pro dan Meta Quest.
Yoni Assia menekankan bahwa fokus strategis eToro pada kecerdasan buatan (AI) dan niatnya untuk menggabungkan fitur interaksi suara dalam aplikasi, sehingga meningkatkan aksesibilitas dan keterlibatan pengguna. Namun, ia juga menggarisbawahi pentingnya teknologi AR dan VR sebagai prioritas upaya eToro di masa depan.
CEO eToro tersebut mengisyaratkan prospek untuk mengintegrasikan pemrosesan bahasa alami dan kemampuan VR ke dalam fungsionalitas aplikasi sepanjang tahun 2024, yang menandakan perubahan signifikan menuju pengalaman perdagangan yang lebih mendalam.
Meskipun tidak memberikan batas waktu yang konkrit untuk peluncuran VR Trading mereka, Yoni Assia menegaskan komitmen eToro untuk mengeksplorasi dan berinvestasi dalam teknologi AR/VR sebagai aspek penting dari strategi bisnis mereka.
Menyadari tahap awal adopsi VR dalam layanan keuangan, CEO eToro ini menyoroti keterbatasan teknis dan kesiapan pengguna sebagai tantangan potensial dalam mewujudkan potensi penuh dari platform perdagangan berbasis AR/VR. Meskipun terdapat kendala-kendala ini, eToro tetap optimis mengenai prospek jangka panjang dari proyek ini.
Di akhir tahun 2023 kemarin, eToro melakukan kerja sama dengan Deloitte Digital dan telah menyelesaikan proyek mereka yakni pengintegrasian kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem mereka dalam rangka peningkatan layanan dan penyederhanaan proses komunikasi.
Penggunaan alat penyelesaian kode bertenaga AI ini dirancang untuk membantu pengembang dalam menulis kode dengan memberikan saran dan pelengkapan otomatis saat mereka mengetik.
Sebulan sebelumnya, broker ini juga telah menerima persetujuan dari Abu Dhabi Global Market (ADGM) untuk beroperasi sebagai broker yang menangani sekuritas, derivatif, dan aset kripto di Uni Emirat Arab.
Persetujuan tersebut diberikan oleh Otoritas Regulator Jasa Keuangan ADGM. Hal ini memungkinkan eToro untuk hadir di Abu Dhabi untuk menawarkan layanannya di seluruh UEA.
Namun, terdapat kasus yang terjadi pada kuartal ke-3 di tahun 2023 kemarin dimana ASIC Australia menyeret broker ini ke pengadilan federal yang berkaitan dengan produk contract for difference (CFD) mereka.
ASIC menganggap tindakan eToro telah mengakibatkan sejumlah besar klien ritel terpapar pada produk CFD yang tidak sesuai dengan tujuan investasi sehingga menimbulkan risiko kerugian bagi konsumen.
Pada tuduhan tersebut, ASIC menyatakan bahwa hampir 20.000 klien eToro kehilangan uang mereka ketika memperdagangkan CFD. Pada situs webnya, eToro juga menyatakan bahwa 77% akun investor ritel kehilangan uang mereka ketika memperdagangkan CFD dengan mereka.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Artikel ini membahas tentang kasus kerugian yang dialami oleh 15 investor Indonesia yang berinvestasi melalui broker TD Ameritrade, dengan total kerugian mencapai 8 miliar rupiah. Seperti apa kronologisnya dan penanganan dari kasus ini? Selengkapnya silakan dibaca disini
Keluhan terhadap broker forex OnEquity LLC (ONEQ Global Ltd) bermunculan menjelang akhir 2024. Di bulan Agustus, pengguna asal Hong Kong terkena trik biaya terselubung. Pada September, giliran trader Indonesia yang menjadi korban dengan modus penyalahgunaan lindung nilai.
FXGT.com memperkenalkan solusi trading seluler dan web baru yang memudahkan akses pasar global. Dengan dirilisnya trading tools termutakhir ini, mereka bersaing ketat dengan XM dan juga Exness. Temukan apa saja fitur canggih dan fleksibilitas tinggi untuk pengalaman trading yang lebih efisien dan aman yang mereka tawarkan berikut ini.
Daftar Berbahaya Regulator atau Warning List Regulator adalah daftar yang dirilis oleh otoritas keuangan suatu negara yang berisi entitas atau perusahaan, termasuk broker, yang dianggap beroperasi tanpa lisensi resmi atau secara ilegal. Kini, Instaforex yang merupakan salah satu broker yang juga banyak digunakan di Indonesia, masuk daftar broker berbahaya! Simak berita selengkapnya disini