XAU/USD Menghadapi Tekanan Dan Koreksi Pasca Pemulihan

• EUR/USD bertahan pada penurunan ringan dan memangkas lompatan harian terbesar dalam 11 pekan.

• IMF mendesak Fed untuk terus memerangi inflasi, Menkeu Jerman menunjukkan kebuntuan dalam reformasi aturan fiskal Uni Eropa.

• Selera risiko tetap tidak menentu menjelang Inflasi AS, Fed dan ECB pekan depan.

• Pasar yang lesu memungkinkan para pembeli Euro untuk beristirahat sejenak, namun kembalinya minat beli masih diragukan.

EUR/USD tetap berada di dekat 1,0780-75 karena mengkonsolidasi lompatan harian terbesar sejak Maret menjelang sesi Eropa hari Jumat. Dengan demikian, pasangan Euro menggambarkan momentum pasar yang lesu di tengah kalender yang ringan dan posisi untuk data/peristiwa penting pekan depan. Selain itu, pengecekan ulang para pedagang terhadap kekhawatiran sebelumnya mengenai Bank Sentral Eropa (ECB) dan Federal Reserve (Fed) juga mendorong pembelian pasangan mata uang utama akhir-akhir ini.

Klaim Pengangguran Awal AS yang suram pada hari sebelumnya, tertinggi sejak Oktober 2021, mendorong kembali sikap hawkish The Fed dan menenggelamkan Dolar AS. Meski begitu, Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak Federal Reserve AS dan bank sentral global lainnya untuk \\\\\\\\\\\“tetap pada jalurnya\\\\\\\\\\\” dalam kebijakan moneter dan tetap waspada dalam memerangi inflasi, melansir Reuters.

Di sisi lain, para pedagang Euro mengingat kembali kenangan buruk dari angka-angka pertumbuhan pekan ini dari Jerman dan Zona Euro karena Financial Times (FT) mengutip Menteri Keuangan (MenKeu) Jerman Christian Lindner yang mengatakan akan ada lebih banyak penderitaan untuk \\\\\\\\\\\“Benua Biru\\\\\\\\\\\”. \\\\\\\\\\\“Menteri keuangan Jerman telah memperingatkan bahwa negara-negara Uni Eropa gagal menjembatani perbedaan-perbedaan mereka dalam pembicaraan-pembicaraan yang penuh perdebatan mengenai reformasi aturan-aturan fiskal blok tersebut, sehingga memupus harapan-harapan akan tercapainya sebuah kesepakatan di akhir tahun ini,\\\\\\\\\\\” tulis FT.

Perlu diperhatikan bahwa komentar terbaru dari pembuat kebijakan ECB Francois Villeroy de Galhau juga membebani harga EUR/USD karena ia mengatakan, \\\\\\\\\\\“Benar-benar ada perlambatan inflasi.\\\\\\\\\\\”

Di tempat lain, kekhawatiran pertumbuhan resesi ekonomi yang luas, terutama di tengah kejutan hawkish terbaru dari bank sentral Australia dan Kanada, juga mendorong kenaikan EUR/USD.

Sementara menggambarkan sentimen, S&P500 Futures mencetak penurunan ringan di sekitar level tertinggi sejak Agustus 2022, yang terlihat pada hari sebelumnya. Meskipun demikian, indeks acuan Wall Street mengkonfirmasi pasar bullish pada hari Kamis, dengan naik sekitar 20,0% dari posisi terendah yang terlihat pada bulan Oktober. Selain itu, hal lain yang menunjukkan mood pasar dan memberikan tekanan pada Dolar AS adalah imbal hasil obligasi pemerintah AS karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan dua tahun masih berada di kisaran 3,73% dan 4,52%, setelah berbalik dari level tertinggi dalam dua pekan dan menghentikan kenaikan beruntun selama dua hari pada hari sebelumnya.

Selanjutnya, kalender yang ringan dan sentimen yang berhati-hati menjelang pertemuan kebijakan moneter The Fed dan ECB, serta inflasi AS, dapat memungkinkan pasangan Euro untuk mengkonsolidasi kenaikan besar hari sebelumnya. Namun demikian, perhatian utama akan diberikan pada imbal hasil untuk mendapatkan arah yang jelas.

Analisis Teknis

korektif EUR/USD masih sulit kecuali jika kuotasi tetap berada di atas garis tiga pekan sebelumnya, di sekitar 1,0750 pada saat berita ini ditulis. Meskipun demikian, rintangan DMA-100 di dekat 1,0810 tampak membatasi kenaikan jangka pendek Euro. Namun, perlu dicatat bahwa RSI dan MACD juga mendukung bias bullish pada pasangan mata uang utama ini.