简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Aplikasikan Manajemen Risiko dalam Trading
Dalam dunia trading, tak sedikit trader masih merasa kesulitan dalam menerapkan pengelolaan manajemen risiko dan modal. Mulai metode yang rumit hingga cakupan pembahasan yang terlalu luas disebut sebagai alasannya.
Padahal, manajemen risiko merupakan hal penting yang perlu dilakukan agar aktivitas trading berjalan sukses.
Berikut adalah tips mudah mengaplikasikan manajemen risiko trading, baik itu dalam trading forex, komoditas, maupun indeks.
1. Tentukan risiko maksimum dan modal awal.
Banyak kasus seorang trader yang memiliki strategi trading yang baik, tetapi transaksi yang dilakukannya justru merugi. Biasanya, hal ini terjadi apabila seorang trader memiliki pengelolaan uang yang buruk.
Ketika trading, penting untuk menentukan jumlah besaran modal yang akan dikeluarkan dalam setiap kesempatan. Dalam pengelolaan risiko, trader pemula disarankan untuk menerapkan batas risiko maksimum, yaitu tidak melebihi 2 persen dari total modal.
Misalnya, seorang trader pemula memulai trading dengan modal awal sebesar 10.000 dollar Amerika Serikat. Kerugian maksimum rata-rata per transaksi yang bisa ditoleransi sebesar dua persen dari modalnya, yakni 200 dollar AS.
Dengan hitungan 1 lot per transaksi, itu berarti 20 poin pada instrumen foreign exchange (forex), 2 dollar AS dalam produk emas (XAU) atau sekitar 40 poin pada indeks Nikkei.
Seorang trader dapat mengevaluasi sistem dan instrumen yang ingin diperdagangkan. Jika ia menemukan bahwa pasar atau sistem trading hanya akan bekerja baik dengan jumlah risiko atau stop loss yang lebih besar, sebaiknya tingkatkan modal awal yang didepositkan.
Trader dapat menggunakan formula modal awal sama dengan stop loss dibagi risiko minimum agar dapat menentukan modal awal untuk deposit.
Jika sistem trader bekerja lebih baik pada instrumen Euro dengan stop loss sebesar 40 poin atau 400 dollar AS, sebaiknya menggunakan modal awal sebesar 20.000 dollar AS.
Sementara itu, jika instrumen emas menghasilkan kinerja terbaiknya dengan stop loss sebesar 5 dollar AS atau 500 dollar AS (diperoleh dari 5 dollar AS x 100 troy ons), sebaiknya menggunakan modal awal sebagai deposit sebesar 25.000 dollar AS.
2. Terapkan risiko maksimum per hari.
Agar seorang trader terbiasa dengan pengelolaan risiko ini, tips ini harus dipertimbangkan.
Dengan menerapkan maksimum risiko sebagai maksimum kerugian per hari, berarti seorang trader hanya memperbolehkan satu kerugian yang terjadi dalam satu hari.
Jika transaksi pertama menghasilkan keuntungan dan yang kedua menghasilkan kerugian senilai 2 persen dari keseluruhan ekuitas, sebaiknya berhenti pada transaksi kedua dan hanya akan melanjutkan trading pada keesokan harinya.
3. Satu posisi dalam satu kesempatan.
Satu posisi pada saat tertentu dalam trading dapat membuat trader fokus pada fungsi pengelolaan risiko. Dengan demikian, ia hanya akan membuka satu posisi baru setelah berhasil melikuidasi posisi pertama dengan keuntungan tertentu.
Demikian juga posisi untuk yang kedua kalinya. Seorang trader hanya akan membuka posisi ketiga pada instrumen apa pun jika telah berhasil mengantongi keuntungan riil dari posisi kedua dan seterusnya.
4. Tentukan jumlah transaksi (lot/ lembar saham).
Metode ini merupakan kombinasi dari manajemen risiko dan modal yang diaplikasikan berdasarkan potensi pergerakan harga.
Artinya, jumlah lot yang digunakan dalam setiap transaksi dihitung berdasarkan level stop loss dan disesuaikan dengan risiko maksimum, yaitu 2 persen.
Melalui perhitungan tersebut, trader dengan modal awal 10.000 dollar AS tadi hanya dapat mengambil posisi dengan kontrak reguler sebanyak 1 lot.
5. Hanya mengambil posisi dengan reward 2 kali lebih tinggi berbanding risiko.
Dengan beragam informasi yang tersebar di berbagai media, peluang untuk masuk posisi sangat banyak. Dengan demikian, seorang trader hanya memilih peluang yang memiliki rasio risiko berbanding imbal hasil paling sedikit 1:2 dan memungkinkan jika lebih tinggi dari itu.
Itulah lima tips manajemen risiko yang dapat disesuaikan dengan preferensi dan kekuatan modal Anda. Dengan disiplin dan bertahan pada metode tersebut, secara tidak langsung seorang trader telah berusaha untuk membentuk karakteristik disiplin pada aturan dan rencana trading dalam dirinya sendiri agar mencapai kesuksesan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Doo Group baru saja mengumumkan pencapaian penting dengan berhasil memperoleh lisensi dari CySEC. Namun, bagaimana dengan broker Doo Prime yang bermasalah di Asia? Mengapa Doo Group bersiap masuk pasar Indonesia dengan mengakuisisi broker lokal Indonesia?
Tentunya rasa sangat tidak nyaman sedang dialami oleh entitas Axia Ventures Group Ltd. Dihari yang sama pada pertengahan November 2024, merek broker forex AxiaGroup yang mereka operasikan, masuk daftar hitam platrom ilegal sekaligus di 2 negara yaitu yurisdiksi Italia (CONSOB) dan yurisdiksi Siprus (CySEC).
Bagi Anda yang ingin mengasah kemampuan trading tanpa risiko, kini saatnya untuk bergabung dalam kontes demo trading mingguan dari WikiFX yang menawarkan hadiah total sebesar 450 USDT setiap minggunya! Kontes ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para trader pemula maupun profesional untuk bersaing dalam lingkungan yang aman dan bebas risiko. Tidak hanya itu, dengan membagikan kontes ini di media sosial dan grup forex, Anda juga berkesempatan memenangkan hadiah tambahan.
Apa saja varian modus yang dialami oleh para trader Indonesia pada bulan Oktober 2024? Dalam daftar muncul nama platform LiteForex, OctaFX, PipWise, Soegee Futures, VENTEZO dan VOBLAST untuk kasus penipuan broker forex terhadap WNI.