简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Perkara Robot Trading dan Binary Option Berdasar Hasil Kerugian Data Sementara
Nama-nama robot trading Net89, Fahrenheit, Evotrade, Viral Blast, Fin888, DNA Pro Akademi, EA Copet, Mark AI, Binomo, FBS Binary Option sangat terlihat jelas dalam tangkapan layar diskusi publik secara daring terkait perkara robot trading dan binary option.
Dalam tangkapan layar tersebut, Net89 berada di posisi pertama perkara robot trading dan binary option berdasarkan hasil kerugian data sementara.
Tangkapan layar tersebut pada saat diskusi publik secara daring bertajuk 'Binary Option, Robot Trading, dan Nasib Konsumen' yang diselenggarakan Badan perlindungan Konsumen Nasional, Selasa 5 April 2022.
Dalam diskusi publik secara daring tersebut, terlihat dengan jelas nilai kerugian perkara robot trading dan binary option, dimana berdasarkan data sementara telah mencapai triliunan rupiah.
Tentunya data sementara tersebut akan terus berubah seiring dengan mulai bertambahnya laporan para korban robot trading ke pihak Kepolisian.
Dari tangkapan layar berdasarkan hasil kerugian data sementara posisi kedua ditempati oleh robot trading Fahrenheit yang kini bosnya telah ditahan di Bareskrim.
Nama perusahaan DNA Pro Akademi yang belakangan sedang ramai dibicarakan karena turut menyeret nama beberapa artis yang diduga sebagai affiliator, berada pada posisi ke-tujuh berdasarkan hasil kerugian data sementara yang dikutip Seputar Cibubur.com pada diskusi publik secara daring bertajuk 'Binary Option, Robot Trading, dan Nasib Konsumen' yang diselenggarakan Badan perlindungan Konsumen Nasional.
Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Kombespol Ma'mun menyatakan saat ini sedang menangani beberapa perkara dugaan investasi ilegal.
“Perkara yang sedang kita tangani ada beberapa kasus. Perkara-perkara yang sudah kita tangani memang luar bisa banyak korbannya,” kata Ma'mun saat diskusi publik secara daring bertajuk 'Binary Option, Robot Trading, dan Nasib Konsumen' yang diselenggarakan Badan perlindungan Konsumen Nasional, Selasa 5 April 2022.
Ma'mun mengungkapkan perkara robot trading yang ditangani antara lain Net89 dengan jumlah korban mencapai 2.116 orang dan kerugian mencapai Rp2,3 triliun.
Lalu ada Fahrenheit dengan jumlah korban 20.000 dan kerugian Rp1 triliun, serta Evotrade dengan jumlah korban 5.000-6.000 orang dan kerugian sampai dengan Rp400 miliar.
Kemudian ada Viral Blast dengan jumlah kerugian Rp1,2 triliun jumlah korban dalam penyelidikan, Fin 888 kerugian Rp27 miliar jumlah korban dalam penyelidikan, dan DNA Pro Akademi dengan kerugian Rp80 miliar dan jumlah korban dalam penyelidikan.
Selanjutnya ada robot trading EA Copet dengan kerugian Rp13,5 miliar jumlah korban dalam penyelidikan dan Mark Ai dengan kerugian Rp25 miliar dan jumlah korban dalam penyelidikan.
Untuk binary option, perkara yang ditangani adalah Binomo dengan kerugian Rp38,4 miliar dan FBS dengan kerugian Rp890 miliar.
Menurut Ma'mun data tersebut adalah data kerugian sementara yang dipetakan oleh Dittipideksus Bareskrim Polri.
Untuk jumlah korban Ma'mun mengaku pihaknya masih melakukan pendataan.
“Berdasarkan jumlah korban yang melapor ke Bareskrim hanya sedikit sekali, paling 15, 20, 100 orang. Padahal aslinya banyak,” kata Ma'mun.
Itu sebabnya, lanjuut dia, Bareskrim Polri telah membuka Posko Pengaduan masyarakat. Ma'mun mempersilakan masyarakat untuk melakukan pengaduan.
Nantinya pengaduan masyarakat yang baru akan dijadikan satu dalam satu berkas dengan yang penyelidikan yang sudah berjalan.
“Pemberkasan kami juga untuk menjamin kerugian para investor bisa dikembalikan,” katanya.
Seperti telah diketahui sebelumnya Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyarankan agar korban investasi ilegal perlu membentuk paguyuban atau sejenis dan menunjuk kuasa hukum agar uang yang digunakan investasi dapat kembali.
“Kepada para korban kami sarankan membentuk paguyuban bersama jadi jangan mengurus sendiri kemudian tunjuk siapa kuasa hukumnya, dan menginventarisir investasi yang mereka sudah lakukan,” kata Komjen Agus di Kantor PPATK, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 10 Maret 2022.
Selanjutnya, kuasa hukum secara bersama-sama mengajukan kepada pengadilan agar seluruh aset sitaan nantinya dikembalikan kepada paguyuban yang dibentuk korban investasi bodong ini.***
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Tentunya rasa sangat tidak nyaman sedang dialami oleh entitas Axia Ventures Group Ltd. Dihari yang sama pada pertengahan November 2024, merek broker forex AxiaGroup yang mereka operasikan, masuk daftar hitam platrom ilegal sekaligus di 2 negara yaitu yurisdiksi Italia (CONSOB) dan yurisdiksi Siprus (CySEC).
Bagi Anda yang ingin mengasah kemampuan trading tanpa risiko, kini saatnya untuk bergabung dalam kontes demo trading mingguan dari WikiFX yang menawarkan hadiah total sebesar 450 USDT setiap minggunya! Kontes ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para trader pemula maupun profesional untuk bersaing dalam lingkungan yang aman dan bebas risiko. Tidak hanya itu, dengan membagikan kontes ini di media sosial dan grup forex, Anda juga berkesempatan memenangkan hadiah tambahan.
Apa saja varian modus yang dialami oleh para trader Indonesia pada bulan Oktober 2024? Dalam daftar muncul nama platform LiteForex, OctaFX, PipWise, Soegee Futures, VENTEZO dan VOBLAST untuk kasus penipuan broker forex terhadap WNI.
Catatan kelam broker forex merujuk pada berbagai insiden atau skandal negatif yang melibatkan broker forex, yang mempengaruhi reputasi mereka. Berikut adalah berita terkini terkait peretasan yang dilakukan oleh hacker terhadap platform trading dengan kerugian mencapai triliunan. Simak apakah broker favorit Anda pernah menjadi korban?