USD/JPY Bergulat di Bawah 115,00 saat Imbal Hasil yang Lesu, Data Ketenagakerjaan ADP AS Diperhatikan

• USD/JPY bertahan lebih rendah di dekat terendah mingguan setelah tren turun tiga hari.

• Imbal hasil obligasi pemerintah AS berusaha keras untuk melanjutkan pemulihan di awal bulan, saham berjangka melacak kenaikan indeks Wall Street.

• Data Basis Moneter Jepang kuat untuk buan Januari, masalah Omicron menyulitkan Tokyo.

• Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS bulan Januari akan diperhatikan untuk NFP, katalis-katalis risiko juga penting.

USD/JPY mengambil tawaran beli yang menyegarkan tertinggi intraday di sekitar 114,80 saat pasar Tokyo dibuka untuk hari Rabu. Meski begitu, pasangan barometer risiko ini tetap tertekan di sekitar level terendah satu minggu setelah tren turun tiga hari.

USD/JPY melacak pergerakan harga emas karena para penjual bergulat menjelang peristiwa mingguan utama. Dengan demikian, harga gagal untuk menegaskan pemulihan imbal hasil obligasi pemerintah AS berdurasi 10-tahun hari sebelumnya, yang baru-baru ini lesu di sekitar 1,80%.

Baca: Prakiraan Harga Emas: Penjual Menunggu di Sisi di Bawah Resistance Harian

Di balik langkah tersebut bisa jadi adalah campuran sejumlah komentar yang beragam dari para pejabat Federal Reserve (The Fed) AS dan data AS yang lebih kuat baru-baru ini, belum lagi keragu-raguan atas masalah Rusia-Ukraina.

IMP Jasa ISM AS untuk bulan Januari naik ke 57,6 versus 57,5 yang diharapkan, yang menandai ekspansi ke-20 berturut-turut dari aktivitas manufaktur, yang pada gilirannya memungkinkan The Fed untuk mempertahankan bias hawkishnya. Namun, pidato The Fed baru-baru ini telah membingungkan dan menguji kenaikan dolar AS menjelang laporan lapangan pekerjaan utama AS untuk bulan Januari, yang akan diterbitkan pada hari Jumat.

Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Selasa bahwa ada “bahaya nyata” dari ekspektasi inflasi yang menyimpang dari target The Fed 2,0% menjadi 4% atau lebih tinggi. Di sisi lain, Presiden The Fed St Louis James Bullard mengatakan bahwa dia pikir itu adalah pertanyaan terbuka apakah The Fed harus menjadi lebih ketat (yaitu menaikkan suku bunga di atas zona “netral” 2,0%-2,5%).

Di tempat lain, diplomat global meningkatkan tekanan pada Rusia untuk mundur dari perang dengan Ukraina di tengah meningkatnya kehadiran militer di perbatasan. Namun, pembaruan terbaru telah positif.

Di dalam negeri, para pengambil kebijakan khawatir terkait dampak negatif dari varian Covid Afrika Selatan setelah menyaksikan kontraksi pertama pertumbuhan populasi Tokyo dalam 26 tahun. Omicron bukan satu-satunya tantangan bagi para diplomat Jepang karena Wakil Menteri Keuangan negara itu, Kanda, menyoroti dampak beragam dari pelemahan yen terhadap ekonomi. Dengan ini, Basis Moneter Jepang untuk bulan Januari naik melewati 8,3% sebelumnya dan perkiraan 7,8% menjadi 8,4% Tahun/Tahun.

Ke depan, para pedagang USD/JPY dapat memperhatikan sejumlah katalis risiko di tengah kalender yang sepi menuju Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS untuk bulan Januari, diharapkan 207 ribu versus 807 ribu sebelumnya. Angka tersebut dikenal sebagai pendahulu Nonfarm Payrolls (NFP) AS pada hari Jumat dan karenanya dapat menarik para pembeli pasangan mata uang ini pada kejutan positif.

Analisis Teknis

USD/JPY memantul dari EMA 21-hari, baru-baru ini di sekitar 114,65, yang sekali lagi melintasi puncak November 2021 di 115,52.

Level-Level Teknis USD/JPY