简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Dolar Amerika Serikat menguat pada Jumat petang sebelum pengumuman laporan pekerjaan AS terbaru. Data tersebut dapat memberikan indikasi AS bisa memperketat kebijakan moneternya lebih awal dari Eropa dan Jepang di mana prospeknya tampak masih jauh.
Dolar Amerika Serikat menguat pada Jumat petang sebelum pengumuman laporan pekerjaan AS terbaru. Data tersebut dapat memberikan indikasi AS bisa memperketat kebijakan moneternya lebih awal dari Eropa dan Jepang di mana prospeknya tampak masih jauh.
Indeks dolar AS naik 0,10% ke 92,347 pukul 12.38 WIB
Pasangan USD/JPY turun tipis 0,08% di 109,82. AUD/USD melemah 0,23% di 0,7387 dan NZD/USD turun tipis 0,07% di 0,7048.
Pasangan USD/CNY sedikit naik 0,07% ke 6,4652 pukul 12.41 WIB. Di Indonesia, rupiah masih beranjak turun 0,20% di 14.369,0 per dolar AS hingga pukul 12.50 WIB.
Pasangan GBP/USD turun 0,08% di 1,3916. Bank of England (BOE) mempertahankan suku bunganya tidak berubah sebesar 0,10% dan penetepan kebijakan lainnya juga tetap tidak berubah saat mengeluarkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis kemarin. BOE, bagaimanapun, menguraikan rencana menuju pengurangan aset dan kenaikan suku bunga di tahun-tahun mendatang.
Reserve Bank of India juga memberikan keputusan kebijakannya sebelumnya.
Komentar Wakil Ketua Federal Reserve AS Richard Clarida pada pekan ini, di mana ia mengatakan kondisi untuk kenaikan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022, memberikan fokus lebih pada pemulihan pasar tenaga kerja dari COVID-19 dan laporan pekerjaan AS hari ini.
“Ini tentu terasa laporan pekerjaan utama membawa makna nyata,” baik untuk ekonomi dan suku bunga, Kepala Riset Pepperstone Chris Weston mengatakan kepada Reuters.
Jika jumlahnya melebihi satu juta, maka itu bisa mengirim dolar dan imbal hasil AS naik tajam, sementara angka di bawah 650.000 bisa menimbulkan kegugupan, meskipun mungkin bukan dolar jika mendapat keuntungan dari penghindaran risiko investor, tambahnya.
Investor juga mencerna data ekonomi AS yang beragam dirilis awal pekan ini. Data, yang dirilis pada hari Rabu, menunjukkan perubahan pekerjaan nonpertanian ADP berada di 330.000 pada bulan Juli, indeks manajer pembelian jasa (PMI) sebesar 59,9, ketenagakerjaan non-manufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1.
Namun, investor menyambut baik penurunan angka klaim pengangguran awal AS, tercatat hanya 385.000 klaim diajukan selama seminggu terakhir.
Meskipun mata uang Antipodean yang lebih berisiko bergerak turun karena greenback menguat, dolar Selandia Baru siap menjadi mata uang G10 dengan kinerja terbaik saat pekan ini berakhir. Ekspektasi juga berkembang bahwa Reserve Bank of New Zealand akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 18 Agustus mendatang.
Namun, mata uang negara mitra Australia bergerak terbatas. Bahkan rekor surplus perdagangan atau nada hawkish yang mengejutkan dari Reserve Bank of Australia saat merilis keputusan kebijakannya di awal pekan sudah cukup mempengaruhi pergerakan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar naik pada hari Kamis karena investor mengatur ulang ekspektasi kebijakan moneter setelah Federal Reserve mengulangi melihat inflasi tinggi sebagai sementara, dan Bank of England membuat pasar lengah dengan mempertahankan suku bunga stabil, mengirim sterling tergelincir.
Perak memiliki fundamental berbasis industri yang solid, tetapi telah memainkan peran kedua setelah emas dalam beberapa tahun terakhir, yang berarti reli tanpa logam kuning jarang bertahan.
Setelah sempat naik ke arah $1,800 di $1,796, pada minggu lalu, harga emas gagal meneruskan kenaikan menembus $1,800, akibatnya berbalik turun kembali ke $1,783 per troy ons karena menguatnya yields treasury AS akibat munculnya data inflasi AS yang sesuai dengan yang diperkirakan dan yang diikuti dengan berbalik menguatnya dollar AS.
Dolar AS melemah pada Rabu (13/10) pagi di Asia tetapi tetap bertahan di dekat level tertinggi satu tahun seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengumumkan dimulainya pengurangan aset pada November 2021, diikuti oleh potensi kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun 2022.