简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Ekonom Senior di UOB Group Julia Goh dan Ekonom Loke Siew Ting mengevaluasi proyeksi pertumbuhan BNM baru-baru ini.Kutipan UtamaBank Negara Malay
Ekonom Senior di UOB Group Julia Goh dan Ekonom Loke Siew Ting mengevaluasi proyeksi pertumbuhan BNM baru-baru ini.
Kutipan Utama
“Bank Negara Malaysia (BNM) memproyeksikan ekonomi akan rebound 6,0% - 7,5% pada tahun 2021 (2020: -5,6%). Meskipun ada sedikit penyesuaian ke bawah dari perkiraan resmi sebelumnya 6,5% - 7,5%, ini tetap merupakan prospek yang optimis dan di atas perkiraan PDB kami 5,0% untuk tahun 2021. Pertumbuhan positif hanya akan terlihat mulai kuartal kedua 2021 mengingat pengetatan pembatasan sebelumnya tahun ini.”
“Penggerak-penggerak utama pertumbuhan termasuk faktor-faktor eksternal dan domestik yang akan mengangkat semua sektor ekonomi karena efek pandemi secara bertahap surut dan ekonomi menjadi normal di tengah peluncuran vaksin yang sedang berlangsung. Katalis positif potensial termasuk pertumbuhan global yang lebih kuat, pelepasan permintaan yang terpendam di tengah penghematan yang berlebihan, dukungan kebijakan bertarget yang sedang berlangsung, dan efek digitalisasi akan membuka permintaan yang lebih tinggi. Risiko negatif termasuk eskalasi kasus COVID-19, peluncuran vaksin yang lebih lambat atau tidak efektif, guncangan pasokan komoditas, dan volatilitas keuangan yang lebih besar. BNM juga mengumumkan liberalisasi lebih lanjut tindakan-tindakan valuta asing yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada industri-industri yang berorientasi ekspor untuk lebih mendukung pemulihan ekonomi.”
“Inflasi utama diproyeksikan naik 2,5% - 4,0% di 2021 (2020: -1,2%) di tengah inflasi inti stabil 0,5% - 1,5% (2020: +1,1%). BNM menekankan bahwa inflasi utama yang lebih tinggi disebabkan oleh faktor-faktor yang digerakkan oleh penawaran (yaitu kenaikan harga minyak global) yang tidak menjamin respons moneter apa pun karena inflasi dasarnya tetap lemah. BNM terus melihat kelambanan yang berlebihan dalam perekonomian dan tingkat pengangguran di atas level-level pra-pandemi di 4,0% - 5,0%. Oleh karena itu, kami memperkirakan Overnight Policy Rate (OPR) akan tetap di 1,75% tahun ini.”
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.