Thailand: Kegiatan Ekonomi Tahun Ini Bisa Menyusut Sebesar 6,5% – UOB

Ekonom Barnabas Gan dari UOB Group mencatat kontraksi PDB Thailand sekarang terlihat sedikit lebih baik menjadi 6,5% (dari 7,5%) pada tahun berjalan.

Kutipan Utama

PDB Thailand turun 6,4% thn/thn (+6,5% krtl/krtl disesuaikan musiman) di Kuartal 3 2020, mengalahkan perkiraan pasar untuk kontraksi yang lebih dalam 8,8% thn/thn (+3,9% krtl/krtl disesuaikan musiman). Angka terebut naik dari kuartal sebelumnya yang mencatat kontraksi dua digit sebesar 12,2% thn/thn (-9,7% kuartal ke kuertal disesuaikan musiman) di Kuartal 2 2020.

Kejutan naik dapat dikaitkan dengan latar belakang ekonomi makro global yang membaik dan langkah-langkah stimulus pemerintah. Mengingat kontraksi PDB yang kurang dari perkiraan pada Kuartal 3 2020, Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional menaikkan perkiraan PDB setahun penuh menjadi -6,0%, naik dari perkiraan kisaran sebelumnya antara -7,3% dan -7,8% pada tahun 2020.

Di seluruh sektor, belanja pemerintah adalah satu-satunya area pertumbuhan, tumbuh 3,4% thn/thn di Kuartal 3 2020. Namun, sektor lain seperti konsumsi swasta (-0,6% thn/thn), ekspor (-22,6% thn/thn) dan impor (-19,9% thn/thn) terus berkontraksi lebih lanjut.

Yang menggembirakan, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) turun dengan tingkat marjinal 2,4% thn/thn, kontraksi terkecil dalam tiga kuartal pertama tahun 2020. Secara nilai, PMTB naik menjadi THB628 miliar di Kuartal 3 2020, tertinggi sejak Kuartal 4 2019, menunjukkan bahwa kepercayaan investor perlahan kembali.

“Mengingat pemulihan bertahap yang terlihat di lingkungan makroekonomi Thailand, kami merevisi prospek PDB kami menjadi -6,5% pada tahun 2020, naik dari perkiraan sebelumnya -7,5%. Terlepas dari kenaikan tersebut, Thailand masih tetap menjadi salah satu ekonomi Asia yang sangat bergantung pada perdagangan dan pariwisata.”