简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Indonesia mencatatkan kenaikan pertama dalam IHK setelah tiga bulan berturut-turut negatif, kata Ekonom di UOB Group Enrico Tanuwidjaja dan Haris Hand
Indonesia mencatatkan kenaikan pertama dalam IHK setelah tiga bulan berturut-turut negatif, kata Ekonom di UOB Group Enrico Tanuwidjaja dan Haris Handy.
{2}
Kutipan Utama
{2}
“Tingkat inflasi tahunan Indonesia naik lebih jauh di bulan Oktober 1,44% y/y dibandingkan dengan 1,42% di bulan sebelumnya. Ini juga menandai inflasi bulanan pertama, naik 0,07% m/m, setelah deflasi selama 3 bulan berturut-turut sejak Juli. Year-to-date, laju inflasi Indonesia tercatat di 0,95%. Sementara itu, inflasi inti sedikit melambat 1,74% y/y di bulan Oktober vs 1,86% di bulan September.”
“Angka inflasi Oktober terutama dipengaruhi oleh harga pangan yang lebih tinggi, terutama cabai merah, minyak goreng, dan bawang merah.”
“Ke depan, kami perkirakan inflasi utama akan tetap terkendali dan secara bertahap pulih menuju batas bawah target inflasi 2,0-4,0% pemerintah didukung oleh pencairan stimulus yang lebih cepat untuk mendorong pemulihan ekonomi. Namun demikian, risiko negatif tetap ada selama keyakinan konsumen belum kembali ke level sebelum pandemi.”
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.