GBP/USD: Tiga Alasan Bagus Untuk Melihat Kelanjutan Koreksi Sisi Bawah

GBP/USD mundur dari tertinggi sebagai tanggapan atas pembicaraan Brexit yang pahit. Kekhawatiran di seputar kenaikan pajak juga menghantam pound. Lebih jauh, cable melihat aksi profit-taking, Yohay Elam, analis di FXStreet, menginformasikan.

Kutipan utama

“Brexit telah kembali menjadi perhatian utama dan sterling sedang menderita. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa pembicaraan Brexit terhenti karena ”sikap Inggris yang keras dan tidak realistis.“ Kata-katanya muncul setelah David Frost, kepala negosiator Inggris, mengatakan bahwa dia siap untuk meninggalkan meja perundingan.”

Kanselir Menteri Keuangan Rishi Sunak dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengumpulkan sekitar £30 miliar dengan berbagai cara, menutup lubang dalam keuangan Inggris. Terlepas dari kekecewaan investor terhadap gagasan tersebut, sesama anggota parlemen Konservatif telah menyatakan kemarahannya atas prospek ini. Kritik yang tumbuh – kebanyakan tentang penanganan virus corona tetapi juga tentang pembukaan kembali sekolah dan pajak – membuat pekerjaan Johnson semakin sulit.

Keruntuhan lainnya adalah aksi profit-taking. Pound/dolar memanfaatkan sepenuhnya kelemahan dolar pada hari Jumat, melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2019 dan melebihi kenaikan rekan-rekan seperti euro. Dolar menurun setelah perubahan kebijakan dovish Federal Reserve – memprioritaskan lapangan kerja penuh dengan mengorbankan inflasi yang terlalu panas. Itu berarti mempertahankan suku bunga lebih rendah lebih lama, dolar negatif. Setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengumumkan perubahan tersebut minggu lalu, Wakil Ketua Richard Clarida akan berbicara pada hari Senin.