简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:A controversial new rule being implemented by Donald Trump will pave the way for the US to impose punitive tarrifs on the goods from countries with undervalued exchange rate, said the US department of commerce.
A controversial new rule being implemented by Donald Trump will pave the way for the US to impose punitive tarrifs on the goods from countries with undervalued exchange rate, said the US department of commerce.
The action brings more complaints about exchange rate manipulation in Japan and other economies, make the US‘ global forex market with over US$6 trillion of daily trading volumes become Trump’s new battlefield of trade friction.
The rule marks the US another step toward the weaponization of the USD, following the verbal intervention to devalue the dollar and accusation that the Fed has led to a stronger dollar that has harmed US manufacturers and other exporters. This appears to be intended to send a signal to all the trading partners of the US, which is that a significant weakening of their currencies relative to the dollar may lead to the retaliation from Trump.
USDX Daily Pivot Points 97.89-97.93
S1: 97.81 R1: 97.81
S2: 97.68 R2: 98.14
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Sejak awal tahun ini, volatilitas indeks dolar AS telah meningkat secara signifikan. Meskipun pasar saham AS telah berbalik arah di bawah kebijakan fiskal dan moneter yang kuat, indeks dolar AS terus turun.
Nilai tukar lira Turki turun menjadi 7.2340 lira menjadi 1 dolar AS, rekor terendah.
Baru-baru ini, Citibank membahas prospek USD / JPY dan membandingkan tiga peristiwa bersejarah. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan bahwa dalam menghadapi bencana, laju reaksi USD / JPY bervariasi.
Jeffrey Gundlach, CEO Double Line Capital, yang dikenal sebagai "raja hutang baru", mengatakan kepercayaan terbesarnya sekarang adalah bahwa dolar akan melemah.